Trihari Suci dan Minggu Paskah: Sabtu Suci, Perbedaan Misa Vigili Paskah dan Perayaan Paskah (3)

0
8,782 views
Prosesi penyalaan Lilin Paskah dalam Perayaan Ekaristi Malam Paskah 2019 di Ibukota Lima, Peru, Amerika Latin.

KALI ini, katekese berikutnya adalah tentang hal-ikhwal Sabtu Suci atau Sabtu Sepi, Misa Vigili Paskah dan Misa Paskah. Juga tentang Lilin Paskah, Pembaruan Janji Baptis, dan Exultet, serta Alleluia.

Apa saja nama yang diberikan pada hari Sabtu Suci menjelang kebangkitan Tuhan?

Sabtu Suci menunjuk pada sucinya, agungnya, besarnya hari di mana Tuhan berbaring dalam makam. Dahulu kala masih disebut Sabtu Besar. Ada juga yang menyebutnya Sabtu Sunyi, atau Sabtu Sepi untuk menunjuk pada keheningan, silentium, sebagai ungkapan duka akibat wafat Tuhan.

Pada hari Sabtu pagi sampai menjelang malam, Gereja tidak melakukan kegiatan peribadatan apa pun. Tabernakel masih terbuka. namun lampu Tabernakel juga masih mati.

Selain itu, tempat air suci di pintu-pintu masuk gereja juga dikeringkan. Suasana terasa muram. Sakramen yang boleh dibagikan pada hari tersebut pun hanya Sakramen Tobat dan Sakramen Perminyakan.

Gereja masih dalam suasana berduka, berkabung. Umat diajak menemani Tuhan dalam makam; saat Tuhan turun ke dunia orang mati, untuk membawa mereka bangkit bersamaNya, masuk dalam kemuliaanNya.

Gereja sesungguhnya berduka tetapi serentak dengan rindu menantikan madah exulted, bersoraklah pada Misa Malam Vigili Paska, saat Kristus bangkit.

Apa yang bisa dilakukan di rumah pada pagi sampai vigili paskah ini?

Masih mempertahankan keheningan dan kesunyian, masih dalam suasana doa, bagi jiwa-jiwa yang telah meninggal, bagi jiwa-jiwa di Api Penyucian. Mazmur-mazmur yang baik dibaca atau didoakan adalah Mzm 16, mzm 24. Yes 8:10-14; 17-20. Mzm 143. Filipi 2:6-11.

Jika memungkinkan berkunjunglah ke makam Katolik dan membersihkannya. Siapkanlah lilin-lilin untuk dinyalakan pada Lilin Paskah sekalian untuk pembaharuan Janji Baptis.

Baiklah juga mereka yang menjadi walibaptis, sekiranya mungkin, sapalah anak-anak baptismu, entah dengan WA, SMS, telepon, meyakinkan mereka bahwa anda mengingat, mendoakan mereka, sekaligus mengajak untuk melakukan kewajiban-kewajiban Masa Prapaska dan Paska, termasuk Pengakuan Dosa dan menyambut tubuh Tuhan, serta juga Pembaharuan Janji Baptis.

Ilustrasi: Romo Emmanuel Supranowo melakukan pembabtisan bayi pada Misa Malam Paskah di Gereja Wedi.

Apakah pada hari ini kita masih berpuasa dan berpantang?

Saya ingat, waktu masih kecil, kami masih diwajibkan berpantang dan berpuasa sampai makan siang. Sore hari, ketika kami menemani ibu mempersiapkan makanan dan kue Paskah, kami sudah boleh mencicipi kue-kue yang hangus atau yang kurang bagus.

Baiklah. Gereja tidak melarang umatNya yang masih melanjutkan masa puasa dan pantang pada hari ini. Gereja juga tidak menghakimi sebagai berdosa atau bersalah jika sejak siang hari, kerinduan dan sukacita akan saat-saat kebangkitan Tuhan mulai mengisi jiwa dan raga kita, sehingga mereka memutuskan mengakhiri puasa dan pantangnya secara pribadi.

Apakah pada hari Sabtu pagi ada Perayaan Ekaristi?

Perayaan Ekaristi hanya pada malam hari, yaitu Misa Vigili Paska. Juga, tidak ada pelayanan komuni kudus bagi umat yang ingin menerima komuni, kecuali bagi mereka yang berada dalam bahaya maut. Pelayanan sakramen lain juga tidak ada, termasuk pernikahan; kecuali sakramen pengurapan orang sakit.

Apa itu Perayaan Vigili Paskah?

Perayaan Ekaristi pada malam sesudah matahari terbenam di hari Sabtu Suci, adalah malam segala malam, adalah malam terbesar, termulia, malam kemenangan Tuhan, malam yang paling penting dalam seluruh liturgi gereja.

Inti perayaan adalah: berdoa, berjaga dalam doa, lagu dan permenungan Sabda Tuhan, menyongsong saat-saat kebangkitan Tuhan, yang dilambangkan dengan kehadiran api baru, terang baru, lewat lilin Paska, lumen Christi, terang Kristus, terang dunia.

Misa Paskah di pedalaman Jambi.

Bagaimanakah dirayakan liturgi Malam Paskah atau Vigili Paskah?

Malam Paska atau Vigili Paska [kata vigili dari kata Latin vigilis yang berarti berjaga-jaga atau bersiap-siap, menyongsong sebuah kejadian penting. Apa yang disongsong? Kebangkitan Tuhan yang mulia.

Ada 4 bagian penting dalam upacara Misa Malam Paskah :

A. Upacara Cahaya

Imam memberkati api baru, di luar gereja, di tengah kegelapan. Api baru ini lambang Kristus yang bangkit, bersinar mulia. Api baru, lambang Kristus bangkit ini menyalakan Lilin Paskah dengan segala doa khusus pemberkatannya. Imam mengucapkan doa khusus sambil menyentuh tanda-tanda: salib (+), lambang alpha (Α) dan omega (Ω) dan angka tahun ybs, sebagai ungkapan iman bahwa Yesus adalah sang awal dan sang akhir, dan bahwa segala kemuliaan dan kekuasaan adalah milik Yesus sepanjang segala abad.

Setelah itu Imam akan menancapkan lima biji dupa di atas gambar salib yang melambangkan lima luka Yesus.

Lilin Paskah lalu diarak oleh Imam ke altar gereja.

Prosesi ini untuk mengenangkan perjalanan bangsa Israel keluar dari tanah Mesir, dituntun tiang api di malam hari dan tiang awan di siang hari. Misdinar akan menyalakan lilin umat dari lilin paska. Di seluruh gereja hanya ada terang Lilin Paskah saja.

Imam akan mengangkat lilin paskah tiga kali (di awal belakang, di tengah, dan di depan altar) sambil menyanyikan “Kristus, cahaya dunia” dan dijawab dengan nyanyian pula oleh umat “Syukur kepada Allah” sambil berlutut.

Kemudian, imam mentakhtakan lilin paskah di tempatnya, lalu Imam atau diakon menyanyikan Madah Pujian Paskah (Exultet).

B. Liturgi Sabda

Pada bagian kedua ini, dibacakan kisah-kisah dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Seluruh bacaan ini diselingi dengan Mazmur dan doa singkat yang dipimpin oleh imam.

Mestinya pada malam ini terdapat Sembilan bacaan pada liturgi sabda yang terdiri atas tujuh bacaan Perjanjian Lama dan dua dari Perjanjian Baru (1 bacaan dari Surat Paulus kepada Jemaat di Roma dan 1 bacaan Injil.

Ada tiga bacaan dari Perjanjian Lama yang wajib dibacakan yaitu Kisah Penciptaan, Kisah Pengorbanan Ishak oleh Abraham, dan penyeberangan Laut Merah.

Setelah selesai membaca bacaan dari Kitab Perjanjian Lama, Gloria atau Kemuliaan dinyanyikan secara meriah sambil membunyikan lonceng gereja maupun lonceng altar. Sebelum menyanyikan Gloria, lilin altar dan lampu gereja dapat dinyalakan sedangkan lilin umat yang tadi dinyalakan dapat dipadamkan.

Bacaan setelah Gloria diambil dari Surat Paulus kepada Umat di Roma. Bacaan ini disebut bacaan epistola.

Alleluia pada bait pengantar Injil dinyanyikan; biasanya Alleluia dilagukan 3 kali. Alleluia ini dilagukan oleh Imam atau Diakon.

Teks bait pengantar Injil diambil dari Mazmur 117.

Injil yang dibacakan pada malam Paskah ini mewartakan kebangkitan Tuhan. Bacaan Injil ini merupakan puncak dari liturgi sabda. Setelah Injil dibacakan, Imam memberikan homili.

C. Liturgi Babtis

Liturgi babtis diawali dengan pemberkatan air yang ada dalam bejana babtis. Lilin paskah dicelupkan tiga  kali ke da am air baptis ini. Dinyanyikan Litani Para Kudus.

Air baptis ini dapat langsung dipakai untuk pembaptisan, jika ada. Atau disimpan untuk menjadi air baptis setiap kali ada pembaptisan. Air yang telah diberkati melalui pencelupan lilin Paskah tersebut akan dipercikkan kepada umat pada saat pembaharua Janji Baptis, yang dilakukan sambil memegang lilin bernyala yang dinyalakan dari lilin Paskah.

Liturgi Babtis ini diakhiri dengan doa umat.

Selain pemberkatan Air Baptis, juga ada pemberkatan air kudus/air berkat, di mana imam mencampurkan garam yang sudah diberkati, untuk mengenang ketika Tuhan menyuruh Nabi Elisha menaburkan garam pada mata air di Jerikho yang selama itu tidak bisa diminum karena membawa kematian.

Garam yang diberkati dan dicampurkan pada air berkat dipercayai menguduskan umat Allah, menyucikan mereka terutama dari lindungan bahaya racun, benih penyakit, bahkan dari kekuatan jahat.

D. Liturgi Ekaristi

Liturgi Ekaristi diawali dengan Persembahan, yang dilanjutkan Prefasi Paskah dan Doa Syukur Agung.

Bagian akhir dari Liturgi Ekaristi Malam Paskah yang juga menutup keseluruhan rangkaian perayaan Malam Paskah adalah pemberian Berkat Meriah Paskah. Dan, penutupan misa ditandai dengan nyanyian Alleluia sebanyak tiga kali.

Mengapa mengikuti Misa Vigili Malam Paskah adalah sebuah ‘’keharusan’’, dengan kata lain, sayang sekali kalau terlewatkan?

Seperti kita lihat pada paparan di atas: empat bagian perayaannya sangatlah penting dan khas.

Upacara pemberkatan api baru dan lilin Paskah adalah sebuah perayaan setahun sekali. Simbol peralihan dari gelap kepada terang, dari maut kepada keselamatan, dari perbudakan kepada kemerdekaan [bdk. Umat Israel yang bebas dari perbudakan Mesir].

Liturgi Sabda menyajikan kisah-kisah keselamatan yang dilakukan Tuhan dari awal mula sampai memuncak pada tangan  Tuhan yang bertindak dengan gagah, lewat kebangkitan PuteraNya. Madah Exultet atau ajakan bersoraklah, merupakan ciri khas Malam Paskah, bandingkan Maklumat Kelahiran Tuhan pada vigili Natal.

Begitu juga, alleluia yang meriah biasanya dinyanyikan pada Malam Paskah: alleluia, dari kata halelu [Ibrani] yang berarti pujilah… dan kata ya[h] menunjuk pada Yahwe…

Seruan alleluia yang ‘’hilang’’ dari liturgi Gereja sejak Rabu Abu, malam ini dikumandangkan dengan meriah sekali; meledaklah pujian syukur Tuhan umat Allah pada malam ini.

Begitu juga, upacara pemberkatan air baptis mengingatkan kita akan pentingnya Sakramen Inisiasi ini, yang menerima dan memasukkan anggota baru dalam gereja, sebagai putera-puteri Allah. Pembaharuan Janji Baptis juga menjadi kesempatan pembaharuan diri dari umat Allah, dari seluruh Gereja: sebuah lahir baru, sebuah kebangkitan baru bersama Kristus.

Imam memberi percikan air suci selama berlangsung Pembaruan Janji Babtis seperti yang terjadi pada Misa Paskah di pedalaman Jambi.

Melihat kekayaan liturgi Vigili Paskah, maka haruslah dikatakan bahwa sangat berbeda dengan Perayaan Hari Minggu Paskah.

Maka, ayo, jangan kehilangan perayaan malam segala malam suci dalam Gereja, jangan ketinggalan dalam merayakan kebangkitanmu bersama Kristus, sambil menikmati segala kekayaan makna yang dikandungnya.

Mengapa sejak Masa Paskah, pada akhir misa imam menyanyikan atau mengakhiri misa dengan seruan ‘’alleluia’’ sebanyak tiga kali?

Seruan alleluia itu adalah pujian kepada Tuhan. Secara istimewa di Masa Paskah ini, sejak vigili Paskah, Gereja memuji dan memuliakan Tuhan lebih meriah, sebab Kristus, Anak Domba Paskah sudah dikurbankan dibangkitkan dengan jaya, begitu terungkap dalam prefasi paskah.

Mengapa sampai tiga kali? Tidak cukupkah satu kali?

Tentu, kita tidak pernah akan cukup untuk bersyukur dan memuliakan Tuhan. Maka, ungkapan tiga kali alleluia adalah pernyataan syukur dan ungkapan pujian tak terhingga dari gereja kepada Allah. Tiga kali bisa juga menjadi lambang doa, seruan yang sungguh-sungguh, mendalam, bahkan terus menerus : bdk Yesus berseru tiga kali di Taman Zaitun  jika mungkin biarlah piala ini berlalu…

Oh, ya berapa lamakah kita merayakan Masa Paskah?

Masa paskah dirayakan selama 50 hari, sampai pada hari Pentakosta. Di dalam 50 hari Masa Paskah ini juga dirayakan beberapa perayaan khas dan khusus yakni:

  • Hari Minggu Pesta Kerahiman Ilahi pada hari Minggu Paskah ke 2.
  • Juga Hari Minggu Panggilan pada hari Minggu Paskah ke 4.
  • Begitu juga pada hari Minggu antara Hari Kenaikan Tuhan dan Pentakosta, dirayakan juga Hari Minggu Komunikasi Sedunia.

Bagaimana dengan peran dari lilin paskah, selama Masa Paskah dan sesudah Masa Paskah?

Lilin paskah adalah lambang Kristus yang bangkit dan lambang Kristus terang dunia, juga lambang panggilan kita menjadi terang dunia.

Lilin Paskah dinyalakan setiap kali dirayakan misa di gereja. Pada Hari Raya Pentakosta, Lilin Paskah tidak lagi ditakhtakan di panti imam. Namun, Lilin Paskah tetap dipakai pada setiap kali ada perayaan Sakramen Pembaptisan, di mana calon baptis akan menyalakan lilinnya dari Lilin Paskah, lambang ia menjadi anak Allah dan bertugas menjadi terang dunia, seperti Kristus: Imam, Nabi dan Raja.

Misa Vigili Paskah 2019 di sebuah gereja di Ibukota Lima, Peru, Amerika Latin. (Romo Michael Agung Christiputro O.Carm)

Begitu juga, Lilin Paskah biasanya diletakkan di samping peti keranda, jika ada misa arwah untuk orang beriman yang meninggal.

Lambang, ia telah dipersatukan dengan Kristus dalam Baptisan, maka ia juga kiranya dipersatukan dengan Kristus dalam kebangkitan.

Lilin paskah di samping jenazah menjadi pertanda bahwa kita dipanggil kepada kesatuan dengan Kristus dalam hidup yang abadi.

Alleluia, alleluia, alleluia. Kristus bangkit, Kristus mulia. Kau juga bangkit, kau juga mulia…

Hari orang Kristiani, kenalilah martabatmu!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here