Tubuh dan Darah Kristus

0
167 views
Tubuh dan Darah Kristus
  • Bacaan 1: Kej. 14:18-20
  • Bacaan 2: 1Kor. 11:23-26
  • Injil: Luk. 9:11b-17

Dalam konteks agama Katolik, Gereja di-alegorikan sebagai “Tubuh”, yang memiliki banyak anggota dengan fungsi masing-masing. Satu kesatuan yang dipersatukan oleh Roh Kudus. Menekankan pentingnya setiap anggota dan bagaimana mereka saling membutuhkan serta bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama yaitu hidup kekal.

Hari ini Gereja Katolik merayakan “Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus”, yaitu Ekaristi. Bacaan-bacaan hari ini, menggambarkan Ekaristi yang agung dan luhur.

Dalam kisah penggandaan Roti dan Ikan, Tuhan Yesus mengingatkan para murid-Nya agar memperhatikan (memberi makan) orang-orang yang mengikuti-Nya. Sebagai sebuah persekutuan, mereka semua adalah keluarga Allah. Bagi yang mampu harus memperhatikan mereka yang kurang mampu, meski kemampuanmu terbatas.

Maka dengan keterbatasan yang mereka miliki (lima roti dan dua ikan), Tuhan mengadakan mukjizat penggandaan makanan itu untuk memberi makan kira-kira lima ribu orang laki-laki.

Dan setelah Ia mengambil lima roti dan dua ikan itu, Ia menengadah ke langit, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya supaya dibagi-bagikannya kepada orang banyak.

Inilah cikal bakal Ekaristi, memecahkan roti sebagai simbol tubuh Kristus yang dikorbankan untuk penebusan dosa umat manusia.

Dalam pengajarannya kepada jemaat di Korintus, Paulus mengingatkan mereka untuk senantiasa mengenangkan kematian Kristus lewat perjamuan “Roti dan Anggur” sebagai lambang “Tubuh Kristus dan Darah-Nya”. Peringatan akan pengorbanan Kristus dalam menebus dosa manusia serta panggilan hidup dalam persekutuan dengan-Nya.

“Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!”

Setelah itu, Ia mengambil cawan:

“Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali

kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!”

Lewat perjamuan Ekaristi ini, kita memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.

Katika memberkati Abram atas kemenangannya melawan Kedorlaomer dan para sekutunya, Melkisedek yang adalah Raja Salem serta Imam Allah Yang Mahatinggi juga membawa roti dan Anggur. Lambang perjamuan kudus atau persekutuan dengan Allah.

“Diberkatilah kiranya Abram oleh Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi, dan terpujilah Allah Yang Mahatinggi, yang telah menyerahkan musuhmu ke tanganmu.”

Pesan hari ini

Jemaat adalah “Tubuh” (mistik) Kristus yang selalu bersekutu dan mengenang penebusan dosa manusia oleh Tuhan Yesus lewat perjamuan kudus Ekaristi. Memecah-mecahkan “Roti dan Anggur” sebagai lambang “Tubuh dan Darah-Nya”.

“Kenangan adalah apa yang menghangatkanmu dari dalam.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here