Tuhan Mengundang

0
247 views
Ilustrasi: Pesta perpisahan di lapangan terbuka. (Br. Kasta MTB)

HM Biasa ke-28
Minggu, 11Oktober 2020

Yes 25:6-10a; Flp 4:12-14,19-20; Mat 22:1-14

HAMPIR semua kita pernah bahkan sering mendapat undangan untuk hadiri pesta perkawinan atau hajatan lainnya. Kita dengan gembira mempersiapkan diri.

Bahkan ada yang mau merogoh kocek lebih demi penampilan yang lebih baik, lain dari lain, tidak seperti hari-hari biasanya.

Mengapa? Karena kita mau menghargai undangan sesama dan memberi rasa hormat bagi yang mengundang kita.

Tuhan mengundang kita untuk datang ke pesta perjamuan yang diadakan-Nya. Tapi sikap kita bisa berbeda-beda dalam menanggapi undangan itu. Tuhan mengundang semua orang, tanpa terkecuali.

Pesta yang diadakan Allah membuat kita bersukacita, bahkan kain kabung dikoyakkan Allah.

Tuhan memang mengundang kita semua untuk masuk dalam kerajaan-Nya akan tetapi ada berbagai sikap dari kita manusia.

Ada yang masa bodoh, ada yang menganggap tidak penting, ada yang berpikir gampangan dan ada yang mengira bahwa masuk surga itu tanpa kualifikasi hidup.

Ada satu hal menarik dari pesta yang diadakan Tuhan, yaitu ada seorang yang diusir karena tidak berpakaian pesta.

Peristiwa ini mau menunjukan bahwa keselamatan memang tersedia bagi setiap orang, akan tetapi “pakaian pesta”, cara hidup kita didunia ini juga sangat menemtukan agar kita dipilih dalam rombongan yang pantas diselamatkan.

Yang dituntut dari kita adalah “hati yang siap sedia” menerima undangan pesta Tuhan. Hati yang siap dilukiskan dengan “berpakaian pesta”.

Allah yang mengundang kita kepada keselamatan-Nya, menguatkan dan meneguhkan kita, sehingga kita tidak menderita dalam situasi apa pun. “Segala perkara dapat kutanggung dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.” (Flp 4:13).

Kalau kita begitu bersemangat saat menerima undangan pesta dari sesama, hendaknya kita lebih bersemangat dalam menanggapi undangan Tuhan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here