Tuhan, Siapakah Aku Ini?

0
470 views
Ilustrasi: Kerdil di hadapan Tuhan.
  • Bacaan Injil Matius 16 : 13 – 19
  • Pesta Tahta Suci

Suatu ketika Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: “Kata orang, siapakah Anak Manusia itu.” (Matius 16: 13)

Tuhan, firman-Mu hari ini mengisahkan
Engkau bertanya pada murid-murid-Mu
Kata orang siapakah Anak Manusia itu
Beragam jawaban dari para murid-Mu
Tetapi Simon Petrus menjawab tanya-Mu
Engkaulah Mesias Anak Allah yang hidup.

Jawaban Simon Petrus sungguh tepat
Engkau menyebutnya berbahagia
Bahkan Engkau memberi tugas padanya
Mengatakan: Engkau adalah Petrus
Dan di atas batu karang ini
Aku akan mendirikan jemaat-Ku

Engkau benar-benar mendirikan jemaat-Mu
Yang terus mengarungi zaman
Menghadapi serba macam tantangan
Melewati sejarah suka dan duka
Yang diwarnai dengan darah kemartiran
Kata-kata-Mu terbukti sepanjang jaman
Alam maut tidak akan menguasai Gereja-Mu.

Engkau memberi tugas gembala pada Petrus
Mempercayakan padanya kunci Kerajaan Surga
Untuk mengikat apa yang ada di dunia
Sehingga terikat pula di surga
Dan apa yang dilepaskan di dunia
Sehingga dilepas pula di surga.

Tuhan, pertanyaan pada para murid-Mu
Masih terus menggema sampai kini
Semakin relevan di tengah banyak tawaran
Sering kami pun bertanya-tanya
Siapakah sesungguhnya Engkau?
Sering kami menuntut mukjizat kehadiran-Mu
Sedangkan mukjizat kehadiran-Mu itu
Sedang terjadi dan kami alami setiap hari.

Kami sering lupa ya Tuhan
Bahwa sebagai Mesias Engkau hidup
Dan terus berkarya di sepanjang jaman
Melalui orang-orang yang Engkau panggil
Untuk secara khusus mewartakan Sabda-Mu
Mengikat segala kebenaran di dunia
Menuntun kami kepada kebenaran-Mu.

Kami pun sering buta mata dan buta hati
Tidak mampu melihat kehadiran-Mu
Dalam diri setiap saudara kami yang seiman
Maupun dalam diri saudara yang tidak seiman
Yang menderita, diasingkan dan disingkirkan
Terpisah dari keluarga dan tempat tinggalnya
Karena bencana atau konflik sosial
Yang merusak hubungan kemanusiaan.

Kami sering sengaja menutup mata
Dan tidak perduli pada penderitaan sesama
Memegang teguh prinsip dan bahkan iman
Dengan memandang sesama sebagai musuh
Maka pantaslah kami bertanya pada diri kami
Tuhan, siapakah sesungguhnya kami ini?

Kami mohon kepada-Mu
Tuntunlah kami untuk menjadi Gereja-Mu
Yang kuat seperti batu karang
Namun tidak memandang rendah yang lain
Membiarkan benih toleransi tumbuh subur
Agar kamipun menjadi pelopor perdamaian dunia.

Secara khusus kami berdoa
Berilah kekuatan dan kesehatan
Kepada para pastor paroki dan semua imam
Kesehatan kepada para uskup dan kardinal
Serta kesehatan rohani dan jasmani
Kepada Bapa Suci Emeritus Benediktus XVI
Dan kepada Bapa Suci Fransiskus.

Ajarlah kami ketaatan pada gembala kami
Juga ketaatan pada pemimpin negara kami
Tumbuhkan keberanian dalam diri kami
Untuk menjadi Gereja Yang Bersaksi
Di tengah kebudayaan bangsa kami. Amin.

Denpasar, 22022021

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here