Tuhan yang Mencari

0
321 views
Yesus memeluk orang berdosa; Bapa memeluk anak-Nya yang hilang dan pulang, by Rembrandt, 1642

INJIL hari Minggu kemarin mewartakan tema yang mirip dengan injil Minggu 16 dan 24 Oktober lalu. Ketiganya berbicara tentang sikap Tuhan terhadap kaum pendosa dan orang yang terbuang dari masyarakatnya. Zakeus adalah salah satu pendosa itu (Lukas 19: 1-10).

Jika mencermati bacaan-bacaan hari ini, kita dapat melihat dengan jelas Tuhan yang penuh belas kasihan (Kebijaksanaan 11: 22-12:2).

Dia itu berkuasa atas segala sesuatu, maka mengasihani. Dia tidak memperhatikan dosa, agar orang bertobat. Tuhan juga mengasihi segala yang ada, tidak membenci yang diciptakan-Nya. Lebih dari itu, Tuhan menyayangkan segalanya, sebab semua milik-Nya. Akhirnya, Dia menghukum yang jatuh dalam dosa sedikit saja, agar orang yang berdosa percaya kepada-Nya.

Semua itu terpenuhi dan tampak dalam diri Yesus. “Anak manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.” (Lukas 19: 10).

Kadang orang lebih melihat Zakeus sebagai orang kaya dan tidak malu memanjat pohon ara demi bisa melihat Tuhan Yesus (Lukas 19: 4). Pertanyaan reflektifnya, sejauh mana orang telah berusaha mencari Yesus dalam hidupnya seperti Zakeus?

Adalah penting bahwa orang berdosa itu mencari Tuhan untuk mohon diampuni. Yang banyak dilupakan orang adalah bahwa jauh-jauh hari sebelum pendosa mencari Tuhan, Dia telah lebih dahulu mencari mereka.

Kita perlu belajar dari Zakeus yang begitu mengetahui bahwa Yesus ingin bertemu dengan dia, cepat-cepat turun dari pohon itu (Lukas 19: 6). Dia menyambut Yesus di rumahnya (Lukas 19: 6).

Bukan hanya itu, dia menyadari kesalahannya dan memperbaikinya. Bahkan memberikan setengah dari hartanya kepada orang miskin (Lukas 9: 8).

Itulah ungkapan pertobatannya yang amat nyata. Bukan hanya kata-kata.

Sebelum Zakeus ingin sekali melihat Yesus, Tuhan sudah mencarinya. Dia tidak hanya melihat-Nya, tetapi bertemu dan bahkan menerima Dia di rumahnya. Pertemuan itu lebih cepat terjadi ketika orang juga mencari Tuhan. Ada dua pihak yang saling mencari.

Ada banyak momen di mana orang bisa bertemu Tuhan. Perayaan ekaristi, misalnya. Itu pertemuan antara Tuhan yang mencari dengan manusia yang selalu dicari-Nya.

Apakah sebelum menghadiri misa orang memliki rasa rindu bertemu Tuhan Yesus seperti Zakeus? Apakah perjumpaannya dengan Yesus dalam ekaristi mengubah hidupnya, membuatnya bertobat, dan siap berbagi dengan orang-orang lain?

Minggu, 30 Oktober 2022 (ETB)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here