- Bacaan 1: 1Kor 3:18-23
- Injil: Luk 5:1-11
Bunda Maria Teresa Bojaxhiu (nama lahir Anjezë Gonxhe Bojaxhiu), lebih dikenal sebagai Santa Teresa dari Kalkuta. Hari ini ini dirayakan pestanya oleh Gereja Katolik.
Anjezë Gonxhe Bojaxhiu tiba di India untuk memulai novisiatnya pada 1929 di Darjeeling (dekat Himalaya). Mengambil sumpah pertamanya sebagai biarawati pada 24 Mei 1931, yang lalu dilanjutkan sumpah sucinya pada 14 Mei 1937.
Sebagai orang kudus, dikanonisasi pada 4 September 2016, di Basilika Santo Petrus, Vatikan oleh Paus Fransiskus.
Dalam perjalanannya dari Calcutta ke Darjeeling dengan menggunakan kereta api, ibu Teresa mendapatkan panggilan (inspirasi) Tuhan Yesus. Ia menyebutnya sebagai “panggilan dalam panggilan”. Pada hari itu, dengan suatu cara yang tidak pernah dapat dijelaskannya (tidak rasional), dahaga Yesus akan cinta kasih dan akan jiwa-jiwa memenuhi hatinya.
Ia mendengar, “saya haus”.
Ia percaya bahwa ini adalah sebuah perintah dari Tuhan Yesus yang tidak bisa dilewatkan.
“Tuhan ingin saya masuk dalam kemelaratan…”
Bahwa ia memiliki pilihan bebas untuk menolaknya bisa saja namun ia memilih setia melaksanakan perintah-Nya. Dengan rosario di tangannya, ibu Teresa terus mencari dan melayani Yesus dalam “mereka yang terbuang, yang teracuhkan, yang tak dikasihi”.
Demikian juga Simon Petrus yang seorang nelayan berpengalaman, bersama Andreas, Yakobus dan Yohanes menerima perintah tidak rasional (tidak masuk akalnya). Semalaman mereka melaut dan tidak mendapatkan ikan.
Oleh seorang “Tukang Kayu”, mereka diperintah bertolak ke tempat yang dalam menebarkan jala di siang hari. Mencari ikan yang paling tepat adalah malam hari dan bukan di tempat dalam.
Namun Petrus taat,
”Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga.”
Mereka, akhirnya ditransformasi dari penjala ikan menjadi penjala manusia.
Rasul Paulus menegur Gereja di Korintus yang mengalami perpecahan karena gagal memahami ajaran kebenaran rasuli, kasih, dan standar hidup kekristenan. Mereka menjadi “OKB Kristen” (Orang Kaya Baru Iman Kristiani), merasa paling berhikmat di dunia ini dengan menyalahgunakan karunia Roh Kudus.
“…hikmat dunia ini adalah kebodohan bagi Allah…
Tetapi kamu adalah milik Kristus dan Kristus adalah milik Allah.” demikian tegur Paulus.
Pesan hari ini
“Panggilan Tuhan” memang sering tidak masuk akal, tapi itulah iman.
Tinggal bagaimana kamu menanggapi-Nya.
“Iman tidak pernah tahu kemana ia dibawa, tetapi ia mencintai dan mengenal Dia yang memimpin.”