Umat Katolik Tidak Melaksanakan Hukum Taurat?

0
452 views
Kitab Taurat.

Bacaan 1: Ul 4:1. 5-9

Injil: Mat 5:17-19

Kitab Suci umat katolik terdiri dari dua bagian utama, yaitu Perjanjian Lama (di dalamnya terdapat Kitab Deuterokanonika) dan Perjanjian Baru. Di dalam Perjanjian Lama, terdapat kitab Pentateukh, lima kitab Musa (Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan dan Ulangan) yang memuat Hukum Taurat.

Terdapat 613 aturan dalam Hukum Taurat, 365 berupa larangan dan 248 berupa kewajiban.

Sebagai guru bangsa Israel, Musa mengajarkan aturan dan ketetapan yang berasal dari Allah tersebut serta menasihati mereka agar terus melaksanakannya dengan setia meski sudah masuk ke “Tanah Terjanji”.

“Ingatlah, aku telah mengajarkan ketetapan dan peraturan kepadamu, seperti yang diperintahkan kepadaku oleh TUHAN, Allahku, supaya kamu melakukan yang demikian di dalam negeri, yang akan kamu masuki untuk mendudukinya.

Lakukanlah itu dengan setia,…”

Di zaman Yesus, orang-orang Farisi mengkritik ajaran-ajaran-Nya yang dianggap telah meninggalkan Hukum Taurat.

“Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.”

Tuhan Yesus menggenapi 613 aturan Hukum Taurat dengan merangkumnya dalam dua hukum utama yang dikenal dengan “Hukum Kasih”.

Dalam Magisterium Bapa Gereja, Santo Agustinus juga menanggapi hal serupa terhadap tulisan petinggi aliran sesat manichaeisme, yaitu Against Faustus.

Ia mengatakan bahwa ‘menggenapi’ tidak sama artinya dengan menambahi ataupun mengurangi. Penggenapan hukum Taurat adalah kasih, yang diberikan oleh Allah dengan mengutus Roh Kudus-Nya.

Santo Agustinus menambahkan bahwa umat katolik bukannya tidak menaati Hukum Taurat dan kitab para nabi, sebab mereka menerapkan kasih kepada Allah dan kepada sesama, di mana atas hukum inilah “tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi” (Mat 22:40).

Secara Tradisi Rasuli, dalam Kisah Para Rasul bab 15 juga disampaikan bahwa bagi non Yahudi tidak harus melaksanakan secara “letterlijk” Hukum Taurat. Mereka telah memberikan empat aturan hasil Konferensi Yerusalem bagi non Yahudi.

Sebagai pengikut Kristus tidak boleh mempersulit non Yahudi untuk menjadi Kristen. Dengan pertobatan non Yahudi menjadi Kristen juga merupakan penggenapan dari Sabda Allah sendiri.

Pesan hari ini

Umat katolik melaksanakan seluruh Hukum Taurat melalui ajaran Tuhan Yesus dalam Hukum Kasih.

“Orang yang berjiwa besar lebih peduli dengan apa yang benar daripada siapa yang benar.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here