Puncta 10 Juni 2025
Selasa Biasa X
Matius 5: 13-16
KALIMAT bijak di atas berarti, “Hidup itu harus bernyala.” Maknanya, hidup kita mesti berguna bagi sesama. Hidup yang tidak berguna ibarat mayat yang berjalan tanpa tujuan. Yesus memakai ungkapan Garam dan Terang.
Sudah sejak zaman kuno, garam adalah komoditas penting dalam kehidupan masyarakat. Firaun membayar budak yang dipekerjakan membangun Piramida Giza dengan garam.
Di Zaman Romawi, garam dipakai sebagai alat untuk menggaji pegawai. Maka kata gaji dalam bahasa Inggris disebut “salary”. Kata itu mengambil dari Bahasa Latin ”salarium” yang berarti garam.
Untuk membuat masakan yang lezat, kita membutuhkan garam. Kendati hanya sedikit tetapi garam memberi rasa bagi seluruh makanan.
Betapa pentingnya garam bagi kehidupan kita. Tetapi jangan terlalu banyak juga, karena bisa menyebabkan tekanan darah naik, demensia, maag akut dan gangguan ginjal.
Begitu juga Terang atau cahaya sangat penting bagi manusia. Setiap manusia membutuhkan unsur api, air, udara dan tanah.
Api atau terang dibutuhkan bagi kehidupan setiap orang. Tanpa unsur-unsur itu kita akan terganggu dinamika hidup kita.
Dalam Injil hari ini, Yesus menegaskan bahwa kita adalah Garam dan Terang dunia. Dengan menjadi garam, hidup kita akan memberi citarasa bagi lingkungan di sekitar.
Dengan menjadi terang, kita bisa membimbing dan menuntun pada kebaikan. Sebaliknya kalau hidup tidak bermakna atau berguna bagi sesama, ibarat garam yang sudah tawar. Tidak ada gunanya lagi dan hanya dibuang dan diinjak-injak orang.
Terang berfungsi untuk menuntun orang agar bisa berjalan. Terang laksana mercusuar yang menjadi pedoman arah. Para pelaut mengandalkan mercu suar agar bisa kembali ke tujuan asal.
Yesus adalah Terang Sejati. Ia berkata, “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup.”
Para murid juga diajak menjadi terang bagi sesamanya. “Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.”
Maukah anda menjadi garam dan terang bagi dunia di sekitar kita?
Raja Ampat dikeruk jadi tambang,
Yang diuntungkan hanya si kaya.
Kita diutus jadi garam dan terang,
Membawa hidup kita makin menyala.
Wonogiri, jadilah Terang dunia
Rm. A.Joko Purwanto,Pr