Uskup Mgr. Agustinus Agus: Patung Yesus sebagai Panglima Burung di Wilayah Garis Batas Kalbar-Malaysia (1)

0
384 views
Uskup Keuskupan Agung Pontianak Mgr. Agustinus Agus dalam sesi paparan rencana membangun ikon simbol kekristenan di wilayah perbatasan Kalbar-Serawak di Kecamatan Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang, Kalbar. Tampak di belakang (ki-ka): arsitek Yori Antar, seniman instalasi Teguh Ostenrik, dan fotografer sekaligus videografer Kynan Tegar dari Sungai Utik. (Samuel Bjp)

USKUP Keuskupan Agung Pontianak, Mgr. Agustinus Agus ingin menindaklanjuti gagasan tentang perkembangan rencana pembangunan patung Yesus raksasa yang sangat khas Kalimantan.

Ini terjadi setelah beliau bertemu dengan sejumlah tokoh masyarakat di Jagoi Babang, Senin malam tanggal 7 Februari 2022.

Pertemuan itu dihadiri oleh:

  • Ketua DPRD Dapil 2 Kabupaten Bengkayang: Debit.
  • Ketua Dewan Adat Kecamatan Jagoi Babang: Kasminto.
  • Kepala Benua Jagoi: Lipon.
  • Tokoh Adat Desa Jagoi: Ahau Kadoh.
  • Kepala Adat Desa Jagoi: Nogian.
  • Kepala Desa Jagoi: Dedeng.
  • Camat Kecamatan Jagoi Babang: Saidin.

Menurut data, Jagoi Babang adalah sebuah kecamatan di wilayah teritori Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat.

Letak kawasan ini berlokasi di:

  • Di wilayah garis perbatasan Kalbar-Serawak: Batas sebelah timur yang jarak tempuhnya kurang lebih hanya satu jam ke Kota Serawak.
  • Sebelah utara kecamatan ini berbatasan langsung dengan Lundu, Sarawak Malaysia.
  • Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Seluas dan Kecamatan Siding.
  • Sebelah timur berbatasan dengan Serikin, Sarawak, Malaysia.

Umumnya, masyarakat Jagoi Babang adalah mayoritas beragama Katolik.

Simbol keagamaan lokal

Sebagai Uskup Keuskupan Agung Pontianak, Mgr. Agutinus Agus memiliki cita-cita besar bahwa ke depan ini Kalimantan sebaiknya punya simbol keagamaan yang sangat khas lokal di wilayah Provinsi Kalbar.

Ini senada dengan “impian” lain Mgr. Agus yang juga ingin membangun sebuah patung Yesus raksasa di wilayah perbatasan. 

Hal itu disampaikannya oleh Uskup Mgr. Agustinus bersama tokoh masyarakat, hari Senin malam pekan lalu di Paroki Santo Mikael Jagoi Babang.

Ajak Yori Antar

Menindaklanjuti cita-cita besar itu, Uskup Mgr. Agustinus dan Bupati Kabupaten Bengkayang Sebastianus Darwis lalu mengajak Yori Antar, seorang arsitek profesional dari Jakarta.

Yori diajak agar dia bisa merancang bangunan khas suku Dayak Bedayuh.

Dalam pertemuan ini, Yori Antar didampingi Kynan Tegar, seorang film-maker muda otodidak dari Sungai Utik, Putussibau.

Ikut hadir seniman instalasi papan atas bernama Teguh Ostenrik dari Jakarta. (Berlanjut)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here