Uskup Oakland Dirampok, Saat Tengah Berdoa Dekat Katedral

0
185 views
Uskup Oakland Dirampok, Saat Tengah Berdoa Dekat Katedral. (Ist)

SEORANG pria bersenjata diduga telah merampok sejumlah uang milik Uskup Keuskupan Oakland di Amerika Serikat: Mgr. Michael Barber.

Selain sejumlah uang, Mgr. Barber juga telah kehilangan cincin uskupnya.

Insiden perampokan ini terjadi di dekat gereja katedral Oakland hari Sabtu (22/5/2021), tepat di hari katedral tengah menggelar acara peringatan yang telah dijadwalkan sebelumnya untuk melawan kekerasan senjata.

“Seorang pria menarik picu pistol ke arah saya, lalu mengarahkan bidikannya menuju saya. Ia berkata ‘Segera berikan saya dompetmu’, kalau tidak…,” kata Uskup Barber hari Minggu (23/5) kemarin.

NBC Bay Area News melaporkan kisah berikut ini.

“Saya sangat ketakutan. Saya takut. Saya berkata ‘Saya minta ampun atas dosa-dosa saya, Tuhan,: kata Uskup sebagaimana dilansir harian lokal.

Pada tanggal 22 Mei, tutur Uskup Barber, dia tengah berdoa rosario sekitar pukul tiga sore. Berjalan-jalan di sekitar Katedral Christ the Light, tepat di utara pusat Kota Oakland, Amerika Serikat.

Di depan Teater Paramount, dia melihat seorang pria muda lalu datang mendekat dan menguntinya.

Saat itulah dia mulai sedikit curiga, demikian menurut ABC7 News.

“Kupikir lebih baik aku kembali dan menuju rumah, tapi aku gagal mencapai lokasi,” tutur Uskup.

Pemuda itu dengan cepat menodongkan pistol ke wajah uskup. Perampok itu lalu memaksanya agar segera menyerahkan dompet dan cincin uskupnya.

“Dia berkata berikan saya uang tunai, jadi saya memberinya uang tunai. Kemudian dia berkata, berik saya cincin itu,” kata uskup menirukan gertakan perampok.

“Saya bilang tolong jangan tembak, saya seorang pastor Katolik,” kenangnya.

“Saya takut. Saya lebih memilih hidup saya, jadi saya memberinya cincin itu. Cincin yang dengannya saya ditahbiskan oleh uskup agung ketika saya diangkat menjadi uskup,” kata Barber.

“Cincin itu artinya aku menikah dengan Keuskupan Oakland. Itu sama berharganya bagiku seperti cincin kawinmu bagimu.”

Uskup berkata, dia berdoa kepada Tuhan dan bertanya-tanya apakah dia akan mati.
“Saya baru saja memberikan kotbah pagi itu, saya menahbiskan dua imam baru di Katedral dan kotbah saya tentang Gembala yang Baik yang menyerahkan nyawanya untuk domba-dombanya… go figure, Anda tahu,” tutur Uskup Barber.

Insiden perampokan itu berlangsung sekitar lima menit. Perampok itu lalu meninggalkan tempat kejadian dengan sepeda.

Uskup memperkirakan usianya sekitar awal dua puluhan.

Departemen Kepolisian Oakland mengatakan kepada McClatchy News bahwa mereka ‘secara aktif menyelidiki’ dugaan perampokan bersenjata.

Kasus perampokan bersenjata di Oakland mengalami peningkatan 50% dalam perampokan selama tahun 2020.

Beberapa bentuk kejahatan telah melonjak secara nasional pada tahun lalu, dengan penembakan dan pembunuhan terutama meningkat selama pandemi virus korona baru.

Mengampuni

Uskup Barber berbicara tentang perlunya mengampuni.

“Saya ingin memaarkannya,” katanya menurut ABC7 News.

“Saya seharusnya bereaksi seperti yang Yesus lakukan, dan saya terus berpikir, ‘Ya ampun, saya harap mereka menangkap orang itu, saya harap dia tidak merampok orang lain’.”

Umat paroki yang telah menjadi korban kejahatan sekarang menceritakan kisah mereka kepada Uskup Barber setelah misa.

“Seorang wanita berkata bahwa tiga pria mendongkrak mobilnya dan dia ketakutan. Seorang wanita lain mengatakan jendelanya telah pecah, ketika dia berada di Gereja… Oakland yang malang,” kata uskup itu.

Kemudian pada 22 Mei, setelah uskup dirampok, katedral mengadakan peringatan yang diumumkan sebelumnya untuk melawan kekerasan senjata.

Dalam pernyataan 6 Mei, Uskup Barber mengutip peningkatan kekerasan dan pembunuhan yang ‘mengkhawatirkan’ di Oakland.

Ia menyerukan doa untuk mengakhiri kekerasan senjata.

“Kita tahu kita dibawa ke dunia ini untuk mencintai: iman Katolik kita mengajarkan tentang Tuhan yang maha cinta, penyayang dan berniat membawa masing-masing dari kita ke keselamatan kita,” katanya dalam pernyataan itu.

Sayangnya, sifat manusia tidak selalu sesuai dengan maksud Tuhan bagi kita. Kekerasan disebabkan oleh dosa, dan tampaknya meningkat lagi di Oakland, yang dipicu oleh maraknya senjata di rumah dan di jalan kita.”

“Kekerasan dimulai di dalam hati. Itu juga bisa berakhir ketika hati didamaikan dengan Kristus,” kata Uskup Barber.

Sumber: Catholic News Agency

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here