Usung tema “Natal & Pesan Damai Lewat Musik” SALT dan BMC adakan Konser Jalanan di Atambua.

0
508 views

KELOMPOK Sanggar Belajar Alternatif (SALT) dan Belu Music Community (BMC) meramaikan suasana Natal dengan membuat konser di kota Atambua , Selasa (26/12/2017).

Berbeda dengan konser-konser kebanyakan, kelompok SALT dan BMC ini justru melakukan konser di jalanan. Dengan mengusung tema “Natal & Pesan Damai Lewat Musik”, kelompok ini memilih 5 lokasi sebagai tempat pelaksanaan konser. Pertama di markas SALT sendiri. Kedua di depan Gereja Katedral Atambua. Ketiga di wilayah pasar lama. Keempat di depan pusat pertokoan. Dan kelima di Halte Kopi yang terletak di Pasar Senggol Atambua.

Demi kelancaran kegiatan, konser ini dibantu oleh SATGAS PAMTAS RI-RDTL dengan mengirimkan dua buah truknya untuk mengangkut para peserta. Suasana persaudaraan begitu kental saat para peserta tergabung dalam kebersamaan di atas truk.

Keanggotaan SALT dan BMC sendiri adalah anak-anak, remaja dan sebagaian orang dewasa yang berasal dari kota Atambua. Menariknya mereka yang tergabung dalam konser ini, sebagian besarnya adalah peserta kursus musik di SALT. Sedangkan sebagiannya lagi adalah musisi-musisi kota Atambua yang tergabung dalam BMC.

Kelompok bentukan Rm. Patris Sixtus, Rm. Delfi Asa, Agus Pio, Ivon Sulaiman, Viktor Manek, Goris Asa, dan Idus Manek ini menjadikan konser ini sebagai moment untuk menyemarakkan suasana perayaan Natal tahun 2017 di kota Atambua. Pelaksanaan konser ini sendiri merupakan yang kedua kalinya sejak SALT terbentuk tahun 2016 lalu.

“Kami melaksanakan konser ini sebagai wujud nyata kecintaan kami akan kota ini dan memiliki tujuan untuk menyemarakkan suasana perayaan Natal tahun ini, dan konser ini merupakan konser yang kedua kalinya”, ungkap Agus Pio.

Dengan memainkan alat-alat musik seperti : pianika, gitar, saxsofone, biola, flute, sasando, cello, harpa dan angklung, kelompok SALT dan BMC memiliki tujuan terjauh yakni: semakin sedikit masyarakat kota Atambua yang menjadi penonton, dan sebaliknya menjadikan mereka turut mengambil bagian sebagai pelaku musik.

Satu pemandangan menarik terjadi dalam konser ini. Semua peserta konser mengenakan busana yang bernuansa natal. Ada juga seorang pria yang berlaku sebagai Sinterklas. Ketika anak-anak memainkan musik dan menyanyikan lagu-lagu Natal, Sinterklas akan mendekati para penonton dan memberikan hadiah.

Adapun lagu-lagu yang ditampilkan adalah Joy to the world , we wish you Marry Christmas, Silent Night, Jingle Bells, Natal di Dusun dan beberapa lagu natal lainnya.
Kesan positif berdatangan dari para penonton di akhir kegiatan. “Saya senang sekali dengan penampilan anak-anak ini. Mereka luar biasa. Masih kecil-kecil tapi sudah hebat bermain musik”, ungkap Naning.

“Setelah menonton acara ini, saya merasakan ada sesuatu yang berbeda di kota ini. Kalau dulu di kota Atambua ini tidak ada komunitas musik yang menjadikan ruang publik sebagai tempat untuk berbagi sukacita, kini hal itu mulai perlahan-lahan kelihatan. Apresiasi setinggi-tingginya saya berikan untuk semua yang terlibat dan berkorban untuk kegiatan ini. Maju terus SALT dan BMC!”, ungkap Kasih Bere Leki.

Menurut rencana, konser ini akan dibuat sekali lagi pada tanggal 30 Desember nanti. “Kami berencana akan melakukan konser sekali lagi di Gedung Bete Lalenok pada tanggal 30 desember nanti. Konsepnya konser indoor. Jadi penonton akan lebih nyaman menikmati suguhan musiknya”, ungkap Rm. Patris Sixtus menutup rangkaian kegiatan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here