KISAH asmara dua anak manusia beda derajad sosial terekam kuat di Puncak Bukit Langbiang yang berdiri tegak di ketinggian sekitar 1.500 meter di atas permukaan laut. Di atas perbukitan inilah, seorang pria bernama Lang dari keluarga ningrat jatuh asmara mencintai seorang gadis sederhana bernama Biang.
Meski ditentang oleh kedua belah pihak keluarga, namun kisah asmara antara dua anak manusia beda status sosial ini tetap berlanjut. Namun biduk cinta mereka ternyata berakhir secara dramatik. Lantaran ditentang keluarga dan masyarakat, keduanya memutuskan nekad tetap menjalin cinta bahkan rela mati bersama guna menandai “keabadian” hubungan kasih mereka.
Kisah itulah yang terekam melalui tampilan patung bertitel “Langbiang” yang dipasang di atas sebuah puncak bukit yang mengukir lestari kedua nama sepasang kekasih ini.
Mirip Gunung Bromo
Selebihnya, Bukit Langbiang adalah destinasi turisme yang sangat menarik di Da Lat.
Bukit Langbiang bisa ditempuh dengan mobil atau naik kendaraan bermotor sekitar 10 km dari pusat kota Da Lat. Begitu sampai di perhentian terakhir –semacam terminal parkir—kita bisa memilih dua opsi untuk bisa mencapai puncak bukit.
Jip dengan kemampuan 4-wheel drive ini hanya bisa memuat penumpang sebanyak 6 orang, termasuk 1 orang duduk di samping sopir. Setiap penumpang dikenai biaya 40 ribu dong untuk jasa angkut naik-turun dari terminal parkir menuju Puncak Bukit.
Menyusuri jalan-jalan berhutan pinus menuju Puncak Bukit Langbiang nyaris persis sama dengan pengalaman naik jip hartop menuju Puncak Gunung Bromo. Tekstur jalan sama, namun jarak tempuh di Langbiang terasa lebih panjang lagi.
Gunung Bromo di Pasuruan, Jawa Timur, menyuguhkan pemandangan eksotis luar biasa karena di depan kita sejauh mata memandang ada 3 gunung berdiri “di bawah kaki kita”. Sementara, Bukit Langbiang di Da Lat (Vietnam) menyuguhkan lanskap pemandangan alam dan jajaran pedesaan Vietnam dimana pohon-pohon pinus terlihat berjejeran rapi di sepanjang jalan utama di jantung kota Dalat.
Di bawah kaki Bukit Langbiang juga ada telaga dan ladang-ladang sayuran.
Jangan takut tidak bisa kembali turun meninggalkan Puncak Bukit Langbiang. Jip yang tadi kita naiki bersama para penumpang lainnya siap mengantar kita pulang ke terminal parkir dimana motor dan bus-bus wisatawan diparkir.
Lapar dan haus tak perlu menunggu waktu untuk makan dan minum. Di atas Bukit Langbiang, sebuah resto dengan harga pantas juga tersedia.
Di Puncak Bukit Langbiang, saya menemukan keindahan wisata alam di Da Lat yang lokasinya kurang lebih 250 km arah timur laut Saigon (Ho Chi Minh City)
Da Lat adalah ibukota Provinsi Lam Dong, Central Vietnam.
Artikel terkait:
-
Vietnam dalam Tiga Pekan: “Ziarah” ke Mausoleum Ho Chi Minh di Hanoi (8)
-
Vietnam dalam Tiga Pekan: Cinta 5.000 Dong Gadis Hanoi di Da Lat (3)
-
Vietnam dalam Tiga Pekan: Katedral Ayam, Jejak Gereja Katolik di Da Lat (5)
-
Vietnam dalam Tiga Pekan: Jejak Rekam Perancis di Da Lat (4)
-
Serba Natal Rasa Vietnam: Pentas Dulu, Baru Misa Natal di Katedral Ayam Da Nang (2)
-
Vietnam dalam Tiga Pekan: Proklamasi Kemerdekaan RI Bermula dari Da Lat (1)
-
Serba Natal Rasa Vietnam: Santa Claus Berdemo Ria di Katedral Notre Dame de Saigon (1)
-
Penampakan Bunda Maria di La Vang, Vietnam
-
Serba Natal Rasa Vietnam: Natal, Ini Pesta Sekaligus Perayaan Ekaristi (3)
-
Vietnam dalam Tiga Pekan: Katedral Ayam, Jejak Gereja Katolik di Da Lat (5)
Sdr. Admin/ Romo penulis Keindahan Doa Salam Maria, mana kelanjutannya? Mohon bisa diupload setiap hari. Sehingga tidak terlalu lama mneunggu ataupun lupa. Terima kasih Tuhan memberkati.