Home JALAN KAKI Vietnam dalam Tiga Pekan: Pasar Tradisional Tempatnya Makan Murah (14)

Vietnam dalam Tiga Pekan: Pasar Tradisional Tempatnya Makan Murah (14)

4

SOAL rasa, tentu saja lidah takkan bisa bohong. Untuk urusan makan-minum dengan harga murah di Vietnam, tentu saja pilihan saya adalah pasar tradisional.

1. Berbagai varian pho di pasar tradisional

Vietnam sangat terkenal dengan makanan mie khas tradisional mereka yang lazim disebut  pho (dicuapkan sama dengan lafal ‘vu’ agak panjang). Ada setidaknya 40 jenis pho yang   beredar di setiap pelosok di Vietnam. Ada yang mie-nya berbentuk seperti bihun putih;   namun ada pula mie-nya berbentuk sedikit agak besar dan berwarna kuning. Namun,   berdasarkan citarasa lidah saya menikmati pho Vietnam di beberapa kota di beberapa  provinsi, ternyata pho ini jauh lebih renyah dan enak dibanding mie Indonesia dan apalagi  mie rebus instan.

Resep memasak pho ala Vietnam biasanya direbus dengan tambahan beberapa sayuran  seperti sawi, kecambah dan sayuran khusus khas Vietnam yang memberi cita rasa istimewa makanan khas Vietnam yang teramat populer di Negeri Paman Ho ini. Nyaris di setiap desa   atau kota, mereka selalu makan pagi, makan siang dan makan malam dengan menyantap  pho ini.

Ada tiga varian daging yang biasanya masuk dalam mangkok besar berisi pho: ayam, sapi,  dan babi.  Yang terakhir ini adalah yang paling banyak saya temui di semua penjuru Vietnam, karena  daging babi rupanya merupakan daging yang teramat populer di sini. Kadang-kadang malah  orang suka menambahi dideh alias saren (gumpalan darah babi). Yang beginian ini banyak  saya temui di warung-warung kaki lima atau pasar tradisional di Vietnam kawasan Utara  seperti di Hanoi, Lao Cai, Sapa, dan Halong Bay. Di kawasan Selatan, saya jarang menemui  ramuan pho dengan tambahan jeroan saren ini, kecuali di Da Lat.

Namun, kita juga bisa memilih opsi lain yakni daging sapi dan daging ayam dengan tambahan  sedikit jerohan seperti usus, paru, atau hati.

Lokasi tempat makan tentu menjadi pertimbangan, kalau kita ingin makan murah meriah  namun tetap enak. Nah, pasar tradisional adalah pilihan utama atas beberapa alasan:

a. Variasi makanan dan minuman sangat beragam;

b. Harganya sangat murah dibanding pho keluaran resto karena berkisar antara 25-40 Vietnam  dong dibanding 60-80 dong makan pho di restoran;

c. Kalau beruntung, kita malah bisa dapat makan gratis pisang sebagai cuci mulut. Namun  tradisi ini saya alami hanya ada di Saigon, sementara pasar-pasar

tradisional di Hanoi tidak pernah menyediakan pisang dengan gratis;

2. Makan roll spring khas Vietnam

Ternyata lumpia dengan bahan baku rebung (bambu muda) bukan hanya dominasi makanan   kuliner khas Semarang –khususnya Gang Besen dan sekitarnya—di jantung Ibukota Provinsi Jawa Tengah. Di Vietnam, spring roll atau lumpia justru mendapatkan tempat terhormat  saking enak dan banyak variannya.

Di pasar-pasar tradisional, spring roll berbagai jenis dengan mudah bisa ditemukan. Baik     yang basah dengan kulit warna putih sedikit kuning maupun spring roll dengan balutan kulit berwarna sedikit kecoklatan hasil efek penggorengan.

Lidah juga tak bisa bohong, karena spring roll buatan Vietnam betul-betul enak dan murah.

Tentu saja kalau itu kita temukan di dalam pasar tradisional. Cukup dengan kisaran harga  antara 30-50 Vietnam dong, kita sudah bisa makan 3-5 spring roll enak, murah, dan nyam-  nyam-nyam. Kalau di resto, bisa jadi harganya selangit dengan kisaran di atas 75 ribu dong.

3. Jeruk peras khas Vietnam

Yang suka minum jus jeruk segar alami, maka Vietnam menjadi tuan rumah yang paling  murah hati untuk keperluan menjaga stamina kebugaran ini. Entah apa namanya, yang pasti  jeruk  peras asli Vietnam ini benar-benar nikmat bila diminum dengan campuran es batu giling kecil- kecil. Selain rasanya yang sangat khas mirip-mirip campuran jeruk keprok-limau-sambal, jus jeruk peras nan segar asli Vietnam ini benar-benar enak dan tentu saja murah.

Di pasar tradisional, satu gelas jus peras biasanya bernilai sekitar 20-25 Vietnam dong. Harga berlipat terjadi kalau kita minum di restoran.

4. Durian monthong ‘keturunan’ Thai

Yang suka durian, Vietnam boleh dibilang surga durian enak, walau dalam soal kuantitas  dan kualitas sangat jauh dibanding Kamboja dan tentu saja ‘mbah’nya durian monthong yakni Thailand. Namun, jajan durian di sebuah pasar tradisional di District 3 di Ho Chi Minh City juga tak ada salahnya. Apalagi, ketika 1 kg durian ‘potong’ asli monthong harganya  80-90  Vietnam dong ditambah dengan citarasanya yang enak dengan lapisan daging yang super tebal.  Monthong asli Vietnam ‘keturunan’ Thai di Saigon memang lezat. Apalagi ketika  membeli  durian ini, saya mendapat tambahan senyuman teramat manis dari mbak-mbak penjualnya yang berkuning langsat….

5. Jus tebu segar

Seperti di Indonesia, banyak warung kaki lima berjualan jus tebu segar. Di Saigon, satu gelas  jus tebu segar bisa berharga tak lebih dari 5,000 dong. Sementara di Hanoi, satu gelas jus  tebu bisa mencapai harga 15 ribu dong. Di Phom Pehn, Ibukota Kamboja, harganya bisa 2  dolar AS

5. Ubi jalar bakar nan renyah

 Kota wisata super sejuk Da Lat adalah surganya jualan ubi jalar bakar nan renyah. Menikmati  makanan jenis umbi-umbian yang dibakar kering di tengah hawa dingin sungguh nikmat  rasanya. Apalagi, ubi-ubi jalar bakar bikinan Da Lat ini rasanya manis, kering dagingnya, dan tentu saja murah-meriah. Cukup dengan 5,000 dong kita sudah bisa mendapatkan setidak 1  kg ubi jalar bakar dengan citarasa manis dan renyah.

Di Hanoi, harga 1 kg ubi jalar bakar bisa mencapai angka 25 ribu Vietnam dong. Sementara di Nathrang di Central Vietnam kena harga 12.500 dong. Di Hue dan Da Nang, harganya kurang lebih sama yakni berkisar antara 10-15 ribu Vietnam dong. Saya selalu mengantongi ubi jalar bakar di saku celana atau di ransel manakala harus naik bus antarkota sepanjang 8-10 jam  nonstop untuk makan dan memang mengenyangkan. (Bersambung)

4 COMMENTS

  1. Terimakasih atas info yang di sharing. saya ada rencana akan ke Da Nang tanggal 2 mei sebaiknya naik pesawat apa ya? dan harus via mana? hanya lwat kuala lumpurkah?

    dan ada info kah tentang pasar tradisionil di Da Nang, selain untuk menikmati makan dan juga untuk beli suvenir?

    Waktu toko toko buka sampai jam berapa disana? n amankah berjalan jalan malam hari.

    Makan apakah yang spesial di Da Nang.
    Terimakasih

    • Halo mbak, selamat ber eksplorasi di Central Vietnam.
      Ada dua opsi yang bisa diambil –misalnya naik AA ya.
      Opsi pertama:
      Jkt-Saigon dengan AA (cari saja yang promo)
      Dari Saigon (Ho Chi Minh City) bisa naik bus malam (sleeping bus yang enak dan nyaman) 20 jam ke Da Nang dan bisa mencari jasa layanan ini di downtown dekat Benh Tanh Market super banyak.
      Saya menempuh jalur Saigon-Dalat-Na Thrang baru kemudian Da Nang. Dalat teramat indah untuk dilupakan.
      Bisa juga terbang dari Saigon ke Da Nang dengan EasyJet budget airline.
      Juga bisa pesawat lain; atau naik KA namun mahal.

      Opsi Kedua:
      AA dari Jkt-KL-Da Nang: tapi harus rela datang malam-malam dan biasanya terbang pagi hari; jadi harus rela nunggu di bandara LCTT 9 jam malam dan tidur di kursi/lantai

      mhariyadi@sesawi.net

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version