Wisata Alam Gunung Kidul, DIY: Gunung Api Purba di Nglanggeran (1)

5
6,194 views

KONDISI alam perbukitan dengan tekstur tanah tak beraturan –kadang turun, tapi juga naik—di Gunung Kidul, DIY, tak ayal membuat kawasan ini menjadi gersang dan miskin air. Namun di balik suasana serba perbukitan dan miskin sumber air ini, Gunung Kidul yang termasuk wilayah administratif pemerintahan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diam-diam menyimpan potensi wisata alam

Kali ini, yang menarik perhatian saya adalah Gunung Api Purba.

Ditempuh dari tiga arah

Terletak di Dusun Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul, lokasi Gunung Api Purba bisa dicapai dari tiga arah.

  • Pertama dari Prambanan melalui rute Pasar Prambanan, Piyungan, Bukit Bintang Patuk, Radio GCD FM. Kemudian belok kiri kira-kira 7 KM menuju arah Desa Ngoro-oro dimana berlokasi berdirinya aneka antene stasiun-stasiun transmisi. Lalu menuju  arah ke Nglanggeran. Persisnya berhenti di  Pendopo Joglo Kalisong alias Gunung Nglanggeran. Jarak tempuh kira-kira 20 km dari Prambanan;
  • Kedua dari arah  Wonosari melalui rute Bunderan Sambipitu, lalu ambil kanan arah ke dusun Bobung –pusat kerajinan topeng—dan kemudian menuju Desa Nglanggeran. Jarak tempuh sekitar 20 km dari Kota Wonosari;
  • Ketiga dari  arah Utara melalui rute Pertigaan Bendogantungan di Klaten menuju arah Selatan melalui RS Jiwa Koloni Soedjarwadi, Pasar dan Kecamatan/Tugu Wedi, Pesu, Mawen, Teluk, Jogoprayan, Tumpang, Sampang dan kemudian naik menanjak menuju Kawasan Baturagung. Jarak tempuh kira-kira 20 km dari Bendogantungan.

Hingga akhir Juni 2012, akses menuju lokasi Gua Api Purba di Nglanggeran dari arah Utara ini boleh dibilang prima. Kondisi jalanan beraspal hotmix, sekalipun harus ekstra waspada karena ada tanjakan tajam selepas Sampang. Mobil sedan bisa melalui kedua akses ini tanpa banyak  hambatan, namun bus besar tidak mungkin karena badan jalan boleh dibilang tidak memadai terutama kalau harus melalui tikungan tajam.

Sepeda motor adalah wahana transportasi yang paling enak menyusuri jalanan di kawasan perbukitan kapur dan karst ini.

Gunung Api Purba di Nglanggeran ini berada pada ketinggian 200-700 di atas permukaan air laut (dpl) dengan kisaran temperatur cuaca rata panas.

Serba antik dan eksotik

Apa yang menarik di lokasi wisata alam Gunung Api Purba di Desa Nglanggeran ini? Tiada lain adalah gunung dengan formasi batu-batu raksasa dengan kondisi kawah mati di salah satu “permukaan” gunung berwujud batu super jumbo ini. Menurut hasil penelitian, kawasan gubung dengan formasi bebatuan raksasa ini dulunya adalah gunung api aktif sekitar 60 juta tahun lalu.

Teori ini masuk akal, karena dalam radius 3-5 km dari Nglanggeran ini banyak ditemukan bongkahan batu-batu gede berserakan di areal persawahan dan ladang milik penduduk.

Eksotisme Gunung Api Purba di Nglanggeran juga tergelar, ketika kita naik ke puncak gunung bebatuan ini. Cukup meniti jalan setapak yang kadang landai   tapi kadang juga menanjak tajam dengan alat bantu meniti tali selama  kisaran waktu 30-60 menit, maka kita sudah bisa menikmati panorama alam dari puncak gunung batu.

Pastikan, kita membawa bekal air minum dan makanan untuk menikmati suasana sunset di puncak Gunung Api Purba ini.

Air bersih alami sangat melimpah di kaki Gunung Api Purba. Sebuah sumber air alami ada di semak-semak di kaki pepohonan tak jauh dari base-camp yakni bangunan Pendopo Joglo Kalingsong. Lokasinya hanya 100 meter dari jalan raya utama.

Jalan menuju puncak Gunung Api Purba akan menemui tiga lokasi bangunan gardu pandang dengan gradasi ketinggian yang beragam: mulai dari yang paling rendah, sedikit lebih tinggi dan akhirnya yang paling menjulang atas. Foto jepretan Theresia Anik dari Paroki Kalasan ini menunjukkan indahnya panorama alam dengan fokus kawasan berdirinya antene-antene tranmisi dari sudut pengambilan dari puncak gunung.

Photo credit: Mathias Hariyadi, Theresia Anik

Referensi: www.gunungapipurba.com; www.kalisongku.wordpress.com

 

 

 

5 COMMENTS

    • transport umum tidak ada mas.
      naik motor lebih asyik kok.
      kalau ada arah yogya: prambanan ke arah selatan via piyungan. nah sammpai di atas piyungan, mesti tanya penduduk setempat menuju arah perbukitan dimana banyak antene2 transmisi pemancar.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here