Wisata Korea: Seoul, Situs Sejarah Masa Silam dan Cermin Modernitas (4)

0
1,037 views

ISTANA Kerajaan Gyeongbokgung di jantung Ibukota Seoul adalah salah satu benchmarking place penting yang menandakan betapa pemerintah Korea Selatan sangat peduli dengan sejarah peradaban masa silam. Tak jauh dari kawasan istana kerajaan ini, berdiri deretan gedung-gedug pencakar langit dan kawasan perkantoran perwakilan negara-negara asing. (Baca juga:  Wisata Korea: Disiplin Tinggi dan Tertib (3)

Persis di depan gerbang utama dan sisi samping Istana Gyeongbokgung terdapat bangunan megah: Kedutaan Besar Amerika. Di deretan depan ada lahan luas untuk memanjakan mata para pejalan kaki, karena di sisi  kanan-kirinya bertengger gedung bangunan megah yang menandakan Seoul adalah kota modern. Persis di depan sebuah pintu utama Istana Gyeongbokgung yang lain berdiri megah Istana The Blue House –kantor resmi kepresidenan Korea Selatan.

Sungguh benar, setiap kali orang Korea Selatan menyebut Ibukota Seoul ini sebagai ikon penting Negeri Ginseng yang taat ‘azas’ memadukan elemen sejarah peradaban masa silam dan modernitas. Keberadaan Istana Gyeongbokgung di jantung kota dan itu berdampingan dengan sentra keramaian, pusat bisnis dan politik nasional-internasional jelas menandakan, betapa Seoul adalah paduan mesra antara modernitas dan sejarah masa silam.

korea jalanan 2
Jalanan di tepian Sungai Chonggyecheon yang mendunia. Paduan antara modernitas dan konservasi alam yang ciamik di jantung Ibukota Seoul. (Mathias Hariyadi)

Rumah kumuh di tepian sungai

Contoh lainnya adalah Museum Chong Gye Cheon dan keberadaan bangunan ‘kumuh’ di tepian Kali Chonggyecheon. Di sepanjang tepian sungai kecil di jantung Ibukota Seoul ini, berderet berdiri bangunan tinggi dan kawasan rukan-ruko. Namun di salah satu tepi jalan dan di atas sungai ini juga berdiri sebuah bangunan ‘rumah kumuh’ yang tetap terjaga. Ini adalah contoh sisa peninggalan rumah kumuh yang dulunya dibangun di atas bantaran Sungai Chonggyecheon sebelum berlangsung “Revolusi 5,8 km” di tahun 2003.

Hanya selemparan batu dari museum sejarah masa silam berupa rumah kumuh era tahun 2003 ini, berdiri Museum Cheong Gye Cheon. Di sinilah jejak-jejak sejarah masa silam kawasan kumuh di sekitar bantaran Sungai Chonggyecheon bisa ditemukan dalam bentuk paparan visual foto, arsip, diorama, dan naskah dokumen penting lainnya.

Korea kumuh2
Rumah kumuh di pinggiran Kali Cheonggyecheon menjadi memorabilia Seoul ketika menggelar projek rehabilitasi kota “Revolusi 5,8 Km” tahun 2003 dan berakhir sukses tahun 2005. (Mathias Hariyadi)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here