Yang Semestinya Menjiwai Kerja

0
228 views
Ilustrasi: Misa pembukaan Kongres Ekaristi Keuskupan Malang 6 Juni sd. 31 Oktober 2021.

SETELAH menyelesaikan tugas pengutusannya, para murid kembali kepada Yesus dan melaporkan semua yang mereka ajarkan dan kerjakan (Markus 6: 30). Tampaknya mereka lelah. Karena itu, Yesus mengajak mereka ke tempat sunyi untuk beristirahat (Markus 6: 31).

Yesus melihat perlunya beristirahat setelah orang lelah bekerja. Beristirahat itu penting untuk memulihkan tenaga.

Banyak pekerja yang menggunakan waktu beristirahat untuk makan siang dan tidur sejenak. Ada seorang pastor Karmel yang setiap siang (setelah makan) beristirahat. Cukup 15 (lima belas) menit saja. Kata beliau, itu sudah membuat dirinya segar kembali.

Para murid tidak hanya beristirahat selama lima belas menit. Mereka pergi ke tempat yang sunyi bersama dengan Yesus. Betapa penting beristirahat dan menimba kekuatan dari Tuhan.

Di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Malang, ada banyak karyawan yang merayakan ekaristi pada waktu jam istirahat siang. Mereka tidak hanya menyantap makan siang, tetapi juga menimba kekuatan rohani. Beristirahat bersama Yesus.

Ketika orang banyak mencari-Nya, hati Yesus tergerak oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka itu bagai domba-domba yang tidak mempunyai gembala (Markus 6: 34). Lalu, Yesus mengajar mereka (Markus 6: 34).

Yesus melakukan pekerjaan-Nya dengan jiwa belas kasih. Dia membuat karya-Nya sungguh bermakna karena lahir dari semangat kasih. Di samping itu, Yesus mewujudkan semua yang diajarkan dalam tindakan-Nya.

Bekerja itu penting dan bermakna bagi kehidupan manusia. Letak maknanya terutama pada jiwa yang menyemangatinya, yakni kasih. Pekerjaan sebesar apa pun bisa kehilangan makna tatkala dikerjakan tanpa kasih.

Sabtu, 4 Februari 2023

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here