Yesus, Teman Seperjalananku

0
1,224 views
Ilustrasi - Yesus teman seperjalananku. (Ist)

Bacaan 1: Kis 3:1 – 10
Injil: Luk 24:13 – 35

BANYAK orang Katolik yang takut atau mungkin enggan membaca Kitab Suci, padahal melalui Kitab Suci, kita belajar iman dan mengenal Allah lebih dekat.

Mengenal siapa yang saya imani.

Saya pun begitu, dulu malas baca Kitab Suci karena susah dimengerti.

Sampai suatu saat ada teman yang mengajak belajar Kitab Suci di Kursus Pendidikan Kitab Suci (KPKS).

Jujur, saya ragu apakah mampu menuntaskan masa belajar dua tahun sementara saya juga sibuk bekerja dan sering keluar kota.

Rasanya ada kekuatan mendorongku untuk tetap mendaftar dan mengikuti perkuliahan.

Bahkan saat baru masuk kuliah, tiba-tiba dikantor ada pergantian atasanku yang kebetulan termasuk orang fanatik dari agama sebelah.

Terus terang ini menambah kendor semangatku, karena kuliah Senin mulai pukul 17.00 di mana saya harus pulang cepat pukul 15.30 dari kantor.

Saya merasakan ada kekuatan yang selalu menggandengku dan membimbingku saat belajar dan kuliah hingga mampu menyelesaikan masa kuliah dua tahun di KPKS.

Dan aku percaya bahwa itu adalah Tuhan Yesus yang menjadi teman seperjalananku di KPKS.

Saya hanya diminta berserah diri dan Dia yang menyelesaikan urusannya.

Kini, saya tidak malas membaca Kitab Suci. Malah ada yang garing, jika satu hari tanpa melewati baca tiga bab.

Tuhan Yesus hadir menjadi teman seperjalanan Kleopas dan temannya saat pergi ke Emaus.

Mereka awalnya tidak mengenali Tuhan Yesus disepanjang jalan menuju ke rumah, meski telah diceritakan dari berbagai kitab mulai dari Kitab Musa sampai ke Kitab para nabi.

Namun akhirnya, hati dan pikiran mereka mampu mengenali-Nya saat makan di meja.

Yesus membuka ingatan mereka lewat Kitab Suci dan pemecahan roti saat “Perjamuan Akhir” yang lalu.

“Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?”

Mereka pun segera kembali ke Yerusalem untuk mewartakan kebangkitan-Nya kepada para murid lainnya.

Petrus dan Yohanes memberi teladan tentang berbagi berkat. Diberi secara cuma-cuma dan berbagi dengan cuma-cuma pula.

“… tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu…”

Demikian kata mereka saat menyembuhkan orang lumpuh kakinya. Sehingga orang itu memuliakan Allah.

Pesan hari ini

Tuhan Yesus menjadi teman seperjalananku, untuk memulihkan imanku di kala sedang memburuk.

Lukas ingin mengajak saya atau kamu menempati posisi teman Kleopas yang tanpa nama itu, menjadi teman seperjalanan bersama Yesus.

“Aku belajar setia dari orang-orang yang menghianatiku. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here