Home BERITA Yogyakarta: Panggung Merah Putih Bhinneka Itu Indonesia

Yogyakarta: Panggung Merah Putih Bhinneka Itu Indonesia

0
Panggung Merah Putih: Bhinneka Itu Indonesia. (Ist)

UDARA panas di musim kemarau begitu terasa. Namun situasi itu sama sekali tidak menyurutkan semangat puluhan kaum muda untuk bergabung menyiapkan perhelatan syukur atas Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-72.

Semangat “Kerja Bersama”, seperti yang diserukan oleh Presiden Joko Widodo, menjadi pemantik semangat mereka untuk menggelar perayaan bertajuk “Panggung Merah Putih: Bhinneka Itu Indonesia.”

Kegiatan yang begitu menonjolkan nuansa kebhinekaan Indonesia yang penuh keragaman ini digelar di Titik Nol, Pelataran Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949, Yogyakarta, Sabtu (19/8). Seribuan orang tampak hadir menyaksikan gelaran ini.

Berbeda-beda tapi tetap satu jiwa: Bangsa Indonesia. (Ist0

Lagu kebangsaan Indonesia Raya pun menggema dan dinyanyikan dengan khidmat mengawali gelaran Panggung Merah Putih lintas iman dan lintas budaya yang digagas antara lain oleh Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika, Forum Jogja Damai, Srikandi Indonesia, Prada Hindu dan Promotor Persaudaraan Sejati Keuskupan Agung Semarang.

Ada banyak acara yang disajikan dan dikemas secara apik dan menjadi gambaran keragaman budaya sekaligus juga keprihatinan yang terjadi di tengah kehidupan masyarakat Indonesia.

Lintas kelompok sosial

Anselmus Bimmasakty, salah satu koordinator dalam kegiatan ini mengemukakan, bahwa dalam kegiatan ini disajikan beragam acara.

Semangat anak muda untuk melestarikan kebhinnekaaan Indonesia.(ist)

“Disajikan beragam kegiatan di Panggung Merah Putih ini antara lain, penampilan sejumlah kelompok band, tarian Lampung, sholawat oleh kelompok Minhadron Gai dan Syair Jai, tarian oleh Mahasiswa Universitas Sanata Dharma, instrumen angklung oleh Kelompok Suara Alqona, orkes Kampung Wangak Maumere dan  flashmob Ge Mu Fa Mi Re, dongeng dari Duta Cerita Habibie Center, lagu Indonesiaku karya Yunan Helmi bersama Jogja Voice United, UIN Sunan Kalijaga, tari Dayak, doa Kebangsaan yang diwakili oleh dua tokoh agama, dari Gereja Katolik dan Islam dan sejumlah penampilan menarik lainnya”, ujarnya.

Paduan suara berpadu dengan gerak tari. (Ist)

Lebih lanjut ia menegaskan bahwa, “Kegiatan ini merupakan kegiatan lintas iman dan lintas budaya, ada banyak pihak yang terlibat mulai dari penggagas, pendukung acara dn pengisi acara hingga tersaji dalam sebuah kegiatan bersama ini. Harapannya adalah bahwa dalam setiap pribadi masyarakat Indonesia semakin tumbuh rasa cinta terhadap sesama dan bangsa, menghargai perbedaan sebagai sebuah anugerah untuk semakin erat bersatu, bergandengan tangan membangun persaudaraan sebagai sesama anak bangsa. Panggung Merah Putih, Bhinneka Itu Indonesia”, tegas mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Kota Gudeg, Yogyakarta ini mantap.

Gerak tari dan lagu. (Ist)

Salah satu penampilan yang menarik adalah persembahan Orang Muda Katolik (OMK) Keuskupan Weetebula, Sumba. Mereka mengangkat tema keprihatinan tentang human trafficking yang terjadi di daerah Sumba dan Nusa Tenggara Timur pada umumnya. Menutup gelaran ini disajikan tarian dan flashmob Tor-tor Batak Toba Sumatera Utara, Sinanggar Tullo.

Salam Merdeka, Bhinneka Itu Indonesia.

Gelora anak-anak muda. (Ist)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version