Home BERITA Seri Pastoral OMK: Kontak dengan Ayat Kitab Suci (14)

Seri Pastoral OMK: Kontak dengan Ayat Kitab Suci (14)

OMK diajak suka membaca Kitab Suci

Pertanyaan untuk OMK

PAUS Fransiskus pernah kurang lebih menyampaikan hal ini:

“Jika kamu tidak membaca Kitab Suci, bayangkanlah seperti kamu bepergian tanpa memegang hp-mu. Ketika tidak memegang telpon genggammu, kamu akan mencarinya dahulu karena di sana ada kontak, informasi, dan GPS yang penting bagi kamu. Demikian pula jika kamu menjalani hari tanpa terlebih dahulu membaca Kitab Suci, kamu akan kehilangan hal penting dan kebenaran yang harus kamu pegang.”

Pernyataan paus tersebut menyiratkan tentang betapa pentingnya Kitab Suci dan isinya bagi hidup kita. Dalam Kitab Suci ditemukan kontak, informasi, dan arah hidup kita.

Namun sering kita, orang muda, diragukan kalau suka berkontak dengan dunia Kitab Suci. Juga,sudah umum dalam Gereja Katolik ditemukan bahwa pertemuan yang membahas isi Kitab Suci kurang diminati.

Kesan umum untuk kita, Orang Muda Katolik, adalah “Mereka alergi dengan pendalaman Kitab Suci.”

Selain itu, kadang OMK dihadapkan pada persoalan debat dan interpretasi akan Sabda Tuhan dengan teman dari denominasi Kristen dan biasanya OMK memilih untuk tenggelam, hilang atau cukup terheran-heran saja dengan mereka.

Sering baca Kitab Suci

Ada satu permainan yang penulis pikir dapat menginspirasi dalam mencinta Kitab Suci. Dalam suatu pertemuan, orang muda diminta berpasangan. Setiap peserta harus memilih salah satu ayat Kitab Suci yang telah ditawarkan (misalnya tema tentang kasih).

Mereka diberi kesempatan untuk googling atau membuka Kitab Suci elektronik di telepon genggam untuk mencari ayat pilihan. Setelah mereka menemukan dan membacanya, pastikan ayat tersebut tetap tersedia karena dalam permainan “Baris Berpasangan” ayat tersebut akan dibacakan.

Lalu pasangan diminta menghafalkan empat gerakan untuk angka 1 sampai dengan 4. Salah satu angka mengharuskan peserta untuk membacakan ayat pilihan kepada pasangannya.

Pemimpin permainan menyebutkan angka tertentu dan peserta melakukan gerakannya secara berpasangan. Tetapi pada nomor tertentu, misalnya tiga, pasangan saling membacakan ayat pilihan mereka bergantian.

Begitulah setelah beberapa lama bermain Baris Berpasangan, mereka tanpa disadari hafal bunyi ayat mereka.

Selesai berdinamika, mereka masing-masing menjelaskan maksud ayat itu. Umumnya mereka berusaha mengintepratasikan seturut pengalaman mereka.

Peserta terlihat senang dan menikmatinya. Mereka merasa diteguhkan dengan ayat pilihan tersebut. Mereka suka dengan kata-kata yang tertuang dalam Mazmur atau seruan para nabi. Dan ternyata itu cocok dengan situasi hidup mereka.

Itu adalah salah satu contoh bahwa teks Kitab Suci ternyata menarik hati orang muda. Selain itu ada beberapa contoh aktivitas yang dapat digunakan dengan variasi kreativitas misalnya: lectio devina, menarasikan kisah Kitab Suci, berdoa dengan teks Kitab Suci, mengadopsi kisah Kitab Suci untuk zaman ini, diskusi Kitab Suci, Kuis Kitab Suci, bible outbound, dan presentasi simbol-simbol penginjil.

Memikirkan bersama

Sebenarnya fenomena di media sosial menyatakan suatu yang positif. Perhatikanlah banyak OMK memposting kutiban ayat Kitab Suci entah itu di Instagram maupun di status WhatsApp-nya. Kutiban ayat tertentu dijadikan statusnya.

Ayat-ayat Kitab Suci ditempatkan sebagai kalimat yang berdaya dan menyentuh mereka.

Menurut penulis, tren zaman ini dengan penggunaan teknologi komunikasi mendorong kita untuk mencari peluang bagaimana orang muda tetap berkontak dengan Kitab Suci yang adalah sumber kebenaran utama.

Kita diundang untuk mendorong orang-orang agar bisa menanamkan dan mengartikan Kitab Suci dan memupuk semangat penghargaan kitab suci.

Lebih dari itu semua, mereka menemukan kitab suci itu semacam bagian hidup mereka.

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version