Home BERITA Puncta 15 September 2025: Sapta Dukacita Maria

Puncta 15 September 2025: Sapta Dukacita Maria

0
11 views
Santa Perawan Maria berduka


Pw. SP. Maria Berdukacita
Yohanes 19:25-27 atau Lukas 2:33-35

GEREJA Katolik memiliki tradisi menghormati Maria, Bunda Yesus sebagai teladan hidup orang beriman. Bukan hanya karena Maria menjadi Ibu Tuhan dan perawan murni tak bercela. Tetapi karena Maria setia menjalani panggilannya sampai wafat Yesus.

Maria memiliki peran penting dalam menghadirkan Sang Firman menjadi manusia. Melalui Maria, Firman Allah menjadi manusia dan tinggal di antara kita. Maria menjadi tempat Allah menjelma manjadi manusia.

Maria menunjukkan kesetiaannya pada Allah dari awal mula menerima Malaikat Gabriel sampai Yesus wafat di kayu salib. Kesetiaan menjalani salib dukacita sudah dirasakan sejak ia mengandung dari Roh Kudus.

Tujuh kedukaan Maria

Ada tujuh kedukaan Maria yang kita kenangkan.

  • Pertama, ketika Maria mendengar nubuat Simeon bahwa hatinya akan ditusuk oleh pedang.
  • Kedua, ketika harus mengungsi ke Mesir demi menyelamatkan bayi Yesus.
  • Ketiga, kesedihan Maria saat Yesus hilang di Bait Allah.
  • Keempat, ketika Maria berjumpa dengan Yesus di jalan salib-Nya.
  • Kelima, Maria menyaksikan Yesus wafat.
  • Keenam, Maria melihat lambung Yesus ditikam dan jenasah-Nya diturunkan dari salib.
  • Ketujuh, Maria menyertai jenasah Yesus dikuburkan.

Kita bisa merasakan bagaimana seorang ibu yang melahirkan, membesarkan dan memelihara anaknya harus menghadapi penderitaan anak yang sangat berat.

Kita bisa memahami betapa dukanya kaum ibu yang kehilangan anak mereka pada kerusuhan Trisakti tahun 1998. Sampai sekarang mereka terus menuntut keadilan.

Duka dan derita seperti itulah yang dialami Maria. Ia kehilangan anak tunggalnya karena hukuman salib. Maria berjuang dalam diam dan keheningan.

Dia hanya mengandalkan kuasa Allah yang mahatinggi. “Aku ini hamba Tuhan,” itulah motto semangatnya. Mari kita meneladan kesetiaan Maria.

Ke Pacitan mampir di Pantai Ozana,
Menikmati laut biru dari Bukit Cinta.
Maria teladan orang yang taat setia,
Ikhlas menghadapi duka dan derita .

Wonogiri, Maria teladan cinta
Rm. A. Joko Purwanto, Pr

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here