
TERIMAKASIH Sr. Serafika AK – suster biarawati asal asli Paroki Wedi, Klaten, yang selama 34 tahun terakhir ini telah berkarya sebagai pendidik dan guru di Nabire, Papua.
Karena pensiun sebagai ASN, maka Sr. Sera AK -demikian panggilan akrabnya- memulai babak hidup baru; dengan mengakhiri tugas pelayanannya di Nabire dan kemudian melanjutkan tugas pengutusan baru di tempat lain.
34 tahun bersama umat Paroki Kristus Sahabat Kita Nabire
Perpisahan selalu menghadirkan rasa haru. Itulah yang kini dirasakan segenap umat Paroki Kristus Sahabat Kita Nabire, Papua, saat harus melepas sosok yang begitu dekat di hati: Suster Serafika AK. Setelah kurang lebih 34 tahun mengabdi di Nabire, tibalah waktunya beliau berpamitan untuk melanjutkan tugas pengutusan di tempat baru.
34 tahun bukanlah waktu yang singkat. Selama itu, Suster Sera AK menorehkan begitu banyak kisah bersama umat; baik di pusat paroki maupun di stasi-stasi. Ia setia mendampingi umat dalam suka dan duka; juga menjadi sumber keteduhan, penghiburan, dan penguat iman.
Dalam karya pelayanannya, Suster Sera tak pernah lelah membagikan kasih. Beliau mendidik anak-anak lokal Papua untuk mengenal Tuhan sejak dini, membina remaja dan orang muda agar teguh dalam iman, serta mendampingi keluarga supaya setia pada panggilannya.
Ia juga aktif dalam pelayanan liturgi, karya sosial, dan setia menjangkau umat di pelosok; meski harus menempuh perjalanan jauh. Semua dijalani dengan hati penuh sukacita dan semangat pengurbanan.
Saking lamanya berkarya di Nabire dan akrab dengan masyarakat lokal Papua di sana, Sr. Serafika AK sering dijuluki “Kepala Adat” oleh masyarakat di Nabire. Saking akrab dan membaurnya beliau masuk dalam keseharian masyarakat lokal di sana.
Pribadi tangguh dan sederhana
Suster Sera AK dikenang bukan hanya karena karya-karyanya, melainkan juga karena pribadi yang sederhana, ramah, dan penuh perhatian. Ia hadir sebagai sahabat sejati: mau mendengarkan keluh kesah, menghibur dalam kesedihan, serta menyalakan harapan di kala putus asa. Kehadirannya sungguh mencerminkan kasih Kristus yang nyata.
Sahabat masyarakat Papua di Nabire
Kini, ketika saat perpisahan tiba, umat Paroki Kristus Sahabat Kita merasakan kehilangan mendalam. Namun iman mengajarkan, perpisahan bukanlah akhir. Benih-benih kebaikan yang ditanam suster akan terus tumbuh dan berbuah dalam kehidupan umat. Teladan kesetiaan dan ketekunannya menjadi warisan berharga bagi generasi berikutnya.
“Atas nama seluruh umat, kami menyampaikan terimakasih yang tak terhingga kepada Suster Sera AK: atas doa-doa yang dipanjatkan, perhatian yang tulus, dan cinta kasih yang tak pernah berhitung untung rugi.

Terimakasih karena selama 34 tahun ini, Suster telah menjadi sahabat perjalanan iman kami di Nabire. Kami percaya, Tuhan yang memanggil dan mengutus Suster akan senantiasa menyertai di tempat yang baru. Doa kami menyertai langkah Suster: semoga tetap diberi kesehatan, sukacita, dan semangat pelayanan yang membara,” ujar Pak Oping, Sekretaris Dewan Paroki Kristus Sahabat Kita Nabire, Papua.
Lebih dari sekadar seorang religius, Suster Sera AK telah menjadi bagian dari keluarga besar Paroki Kristus Sahabat Kita, Nabire. Kenangan sederhana, sapaan hangat, dan doa-doa tulusnya akan selalu hidup dalam ingatan umat. Meski raga berpisah, persaudaraan dalam Kristus tetap mempersatukan kita.
Selamat jalan Suster Sera AK. Umat Paroki Kristus Sahabat Kita, Nabire, akan selalu mengenangmu dalam doa dan cinta. Terimakasih telah menjadi bagian dari sejarah iman kami. Semoga kelak dalam perjumpaan indah bersama Kristus, kita kembali bersatu dalam sukacita abadi.
Selamat melanjutkan perutusan, Suster. Tuhan senantiasa memberkati.