
KOKLAF hari pertama dimulai hari Rabu tanggal 7 Mei 2025 kemarin. Pengumpulan kertas-kertas pemungutan suara pertama menghasilkan kepulan asap hitam.
Asap hitam itu muncul dari atap cerobong Kapel Sistina – tempat berlangsung proses eleksi atau pemilihan Paus baru dan sering disebut Konklaf. Kepulan asap hitam menandakan bahwa pemungutan suara sesi pertama di hari pertama belum berhasil mendapatkan suara mayoritas -minimal 2/3 dari total jumlah para Kardinal Elektores- untuk menentukan siapa yang “berhak” menjadi Pontifex.
Itu artinya, Konklaf hari pertama melalui proses pemungutan suara pertama masih belum berhasil menentukan siapa Paus berikutnya pasca kematian Paus Fransiskus (1936-2025).
Kepulan asap hitam itu merupakan hasil proses pembakaran kertas-kertas suara yang sebelumnya dicampur dengan bahan-bahan kimia agar hasil pembakaran itu menghasilkan kepulan asap berwarna hitam.
Elemen-elemen kimia yang menjadikan asap keluar dari cerobong Kapel Sistina berwarna hitam itu merupakan campuran pottasium perchlorate, anthracene, dan sulfur atau belerang.

Baca juga: Jaga rahasia Konklaf, Kardinal Suharyo ucapkan janji dan sumpah (47)