Makan Daging-Ku

0
30 views
Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal, by Vatican News

Puncta 9 Mei 2025
Jumat Paskah III
Yohanes 6: 52-59

DALAM pewayangan ada kisah tentang kanibalisme, manusia makan daging manusia. Prabu Baka di Kerajaan Ekacakra bertindak kejam. Ia memerintahkan rakyatnya untuk mempersembahkan manusia sebagai makanannya.

Resi Wijrapa tidak punya orang yang dipersembahkan karena seluruh desa sudah lari mengungsi. Bima atau Werkudara bersedia jadi tumbalnya. Tubuhnya dilumuri bumbu “bothok” dan dijadikan santapan raja.

Bima melawan raja yang bengis dan jahat itu. dia berperang dan berhasil membunuh Prabu Baka yang kanibal itu. Maka amanlah rakyat di Ekacakra.

Zaman dulu ada beberapa suku yang mempraktekkan kanibalisme. Suku Aztec di Meksiko, suku Aghori di India melakukan praktik itu sebagai sebuah ritus kepercayaan. Tetapi sekarang sudah tidak ada lagi.

Dalam Injil hari ini, terjadi perdebatan di antara orang-orang Yahudi, karena Yesus berkata, “”Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu.”

Tentu saja Yesus tidak mengajak orang untuk makan manusia. Kata-kata itu adalah sebuah perumpamaan atau kiasan. Ada banyak gaya kiasan yang menghaluskan (eufemisme) atau menyangatkan (hiperbola). Misalnya, Pak Tani itu bekerja dengan “membanting tulang.”

Makan daging-Ku dan minum darah-Ku berarti masuk dalam hidup Yesus sampai ke inti-intinya. Darah dan daging adalah lambang kehidupan. Orang yang kehabisan darah akan mati.

Yesus mengajak orang untuk hidup sedarah dan sedaging, senafas seperti yang dilakukan-Nya.

“Wani nggetih” berani total seperti perjuangan Yesus menebus manusia. Ia berkata, “Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia.”

Mari kita menyatukan diri dengan hidup dan kehendak-Nya agar kita dapat tinggal di dalamnya dan memperoleh hidup yang kekal.

Tiap pagi sarapan roti,
Ditemani secangkir kopi.
Kalau kita ikut Ekaristi,
Yesus akan selalu di hati.

Wonogiri, menyatukan hidup dengan Kristus
Rm. A.Joko Purwanto, Pr

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here