- Bacaan 1: Za. 2:1-5,10-11a
- Injil: Luk. 9:43b-45
Kemuliaan Allah dalam alkitab dipahami sebagai pernyataan sempurna tentang siapa itu Allah (keagungan-Nya, kekudusan, kasih dan sebagainya) yang melampaui segala-galanya (transenden). Kemuliaan Tuhan sering menyertai manifestasi langsung dari kehadiran-Nya.
- Dalam Perjanjian Lama, kemuliaan Allah dipahami dengan kehadiran-Nya di tengah-tengah bangsa Israel di Bait Allah.
- Dalam Perjanjian Baru, umat Katolik mengimani bahwa Yesus Kristus adalah puncak dari pernyataan kemuliaan Allah. Allah yang berinkarnasi menjadi manusia dan tinggal diantara manusia (Yoh 1:14). Tuhan Yesus menunjukkan kuasa Ilahi-Nya melalui berbagai mukjizat yang dilakukan-Nya.
Namun kemuliaan Allah yang ditunjukkan oleh Tuhan Yesus justru berbeda dari ekspektasi manusia (terutama orang Yahudi saat itu). Yesus menunjukkan-Nya bukan sebagai sosok yang berkuasa secara duniawi (pemimpin perang atau raja pemerintahan Israel) namun sebagai Manusia yang taat dalam menjalani “Kisah Sengsara hingga wafat di kayu salib”. Kemuliaan Allah ditunjukkan melalui penderitaan dan kematian-Nya di kayu salib.
“Dengarlah dan camkanlah segala perkataan-Ku ini: Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia.” Sabda-Nya kepada para murid.
Situasi seperti itu membuat kemuliaan-Nya sulit dipahami oleh para murid pada waktu itu.
Nabi Zakharia menerima penglihatan malam yang menunjukkan kemuliaan Allah. Perikop ini mengisahkan pemulihan Bangsa Israel setelah dipulangkan dari pembuangan di Babel. Dalam nubuatnya, Nabi Zakharia mengatakan:
- Bait Allah akan dipulihkan (dibangun kembali, adanya malaikat yang mengukur di Yerusalem).
- Yerusalem akan dipenuhi umat-Nya lagi dan tanpa tembok pelindung (Allah sendiri yang akan menjadi tembok Israel dan melindungi).
- Allah akan diam ditengah-tengah Bangsa Israel (dalam Bait Allah).
- Banyak bangsa akan datang menjadi umat-Nya.
Itulah nubuat Zakharia yang datang melalui penglihatan malam, menunjukkan kemuliaan dan kehadiran Allah yang akan memulihkan bangsanya Israel.
Pesan hari ini
Kemuliaan Tuhan adalah pernyataan sempurna dari seluruh keberadaan (kehadiran) Allah dalam diri setiap manusia. Allah menyatakan Diri kepada manusia dalam inkarnasi-Nya melalui Tuhan Yesus Kristus.
Dan Tuhan Yesus menyatakan kemuliaan-Nya bukan dalam kemegahan serta kuasa duniawi namun justru melalui kisah sengsara hingga wafat di kayu salib menebus dosa manusia.
“Kemuliaan begitu memesona sehingga kita mencintai apa pun yang kita kaitkan dengannya, meski itu kematian.”