Pelaksanaan Periodisasi Pengurus Stasi Sibuntuon Bertepatan dengan Pesta Gotilon

0
15 views

HARI Minggu, 6 Oktober 2025, menjadi hari penuh sukacita bagi umat Stasi Sibuntuon, salah satu stasi di bawah naungan Paroki Santo Yosef Balige. Pada hari itu umat tidak hanya merayakan Pesta Gotilon, tetapi juga melaksanakan periodisasi pengurus stasi, sebuah momen penting untuk memperbarui semangat pelayanan dalam kasih dan kebersamaan.

Perayaan Ekaristi: awal segala berkat

Kegiatan diawali dengan Perayaan Ekaristi Kudus yang dipimpin oleh RP Andreas Aritonang OFMCap. Dalam homilinya, Pastor Andreas menegaskan bahwa siapa pun yang nanti terpilih menjadi pengurus, hendaknya terlebih dahulu kita kasihi sebagai pribadi. Sebab, hanya dengan mencintai orangnya, kita dapat menerima setiap perkataan, arahan, dan kebijakan yang mereka sampaikan.

Beliau mengingatkan umat bahwa pengurus yang terpilih tidak berjalan sendiri, melainkan akan melangkah bersama para pastor dan Dewan Pastoral Paroki (DPP) demi kemajuan Stasi Sibuntuon.

Pastor Andreas juga menegaskan bahwa pelayanan dalam Gereja bukanlah soal jabatan, melainkan soal kerendahan hati dan cinta kasih. Beliau mengutip pesan Injil: “Kami ini hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukan.” (Lukas 17:10)

Pesan ini menjadi pengingat bagi semua umat bahwa pelayanan adalah bentuk kesetiaan kepada Tuhan, bukan pencarian kehormatan pribadi.

Pastor Andreas Aritonang OFMCap. (Rikha)

Proses pemilihan: wujud partisipasi umat

Usai perayaan Ekaristi, kegiatan dilanjutkan dengan penjelasan teknis pemilihan oleh Bapak Rinto Hutapea, yang menjelaskan tata cara dan mekanisme pemungutan suara. Setelah itu, Rikha Emyya Gurusinga bersama tim membagikan surat suara kepada seluruh umat yang hadir.

Sesuai dengan kesepakatan awal, setiap umat diberi kesempatan untuk memilih tujuh orang calon pengurus yang dinilai mampu dan layak mengemban tanggung jawab pelayanan di stasi.

Suasana pemilihan berlangsung tertib, penuh semangat, dan dilandasi rasa tanggungjawab sebagai umat beriman yang turut serta menumbuhkan Gereja di Stasi Sibuntuon.

Setelah pemungutan suara selesai, proses penghitungan suara pun dimulai. Namun, karena waktu sudah menunjukkan pukul 15.00, dan baru setengah dari total surat suara yang berhasil dihitung, kegiatan sempat dihentikan sementara untuk makan siang bersama.

Proses pemilihan. (Rikha)

Momen makan siang ini menjadi saat penuh keakraban, di mana umat, panitia, dan pastor saling berbagi cerita dan tawa dalam suasana persaudaraan. Kebersamaan di meja makan menjadi tanda syukur atas rahmat Tuhan yang telah menyertai proses panjang ini.

Usai makan siang, kegiatan dilanjutkan kembali dengan penghitungan sisa suara hingga seluruh surat suara selesai dihitung.

Setelah itu, tim periodisasi segera melakukan rekapitulasi hasil pemilihan secara cermat dan tertib. Semua hasil penghitungan kemudian diserahkan kepada Paroki Santo Yosef Balige sebagai bentuk tanggung jawab dan dokumentasi resmi.

Hasil Pemilihan: Bahan Rekomendasi untuk Pastor Paroki

Perlu ditegaskan bahwa hasil dari proses pemilihan ini belum bersifat mutlak, melainkan menjadi bahan rekomendasi bagi Pastor Paroki untuk dipertimbangkan dan disetujui. Keputusan akhir mengenai siapa yang akan menjadi pengurus definitif tetap berada di tangan Pastor Paroki, setelah melalui proses doa dan pertimbangan pastoral.

Hal ini mencerminkan semangat Gereja yang menghargai partisipasi umat, namun tetap menjaga tata hierarki dan kesatuan pastoral, agar setiap keputusan didasarkan pada kehendak Allah, bukan semata kehendak manusia.

Renungan Kitab Suci dan makna iman

Bacaan Injil hari Minggu, 6 Oktober 2025 (Hari Minggu Biasa XXVII), diambil dari Lukas 17:5–10, yang mengingatkan umat agar memiliki iman sebesar biji sesawi dan melayani dengan kerendahan hati.

Bacaan kedua dari 2 Timotius 1:6–8,13–14 menegaskan: “Karena itu, kuingatkan engkau supaya engkau mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku.”

Ayat ini sungguh relevan dengan semangat periodisasi pengurus di Stasi Sibuntuon. Bahwa setiap pengurus baru dipanggil bukan karena kehormatan duniawi, melainkan untuk mengobarkan karunia pelayanan yang telah dipercayakan Allah.

Semangat baru, kasih yang sama

Seluruh rangkaian kegiatan hari itu menjadi tanda nyata bahwa Gereja hidup dari partisipasi umatnya. Dengan semangat kebersamaan, Stasi Sibuntuon meneguhkan dirinya sebagai komunitas yang melayani dalam kasih dan bersatu dalam iman.

Semoga para pengurus yang akan dilantik nantinya mampu menjadi teladan dalam pengabdian, dan membawa Stasi Sibuntuon semakin maju dalam semangat persaudaraan, iman, dan cinta kasih Kristus yang tak berkesudahan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here