Apa Prioritas Hidupmu?

0
1 views
Prioritas hidup
  • Bacaan 1: Hag. 1:1-8
  • Injil: Luk. 9:7-9

Prioritas adalah sesuatu yang dianggap paling penting dibandingkan hal lainnya. Dalam hidup, seseorang harus memiliki (memahami) apa yang menjadi prioritas hidupnya. Lalu ia akan menempatkannya sebagai target atau perhatian utama dalam hidup.

Dengan memahami prioritas hidup, seseorang bisa mengatur waktu, energi atau sumber daya yang dimiliki untuk diselaraskan dengan tujuan tersebut. Karena kadang seseorang merasa telah berbuat benar dan maksimal namun hasilnya ternyata tidak sesuai dengan harapan. Sehingga hidup terasa melelahkan, frustasi bahkan bisa kehilangan arah.

Dalam bacaan pertama, Allah mengoreksi prioritas hidup Bangsa Israel. Mereka telah “dipulangkan” ke Yerusalem melalui tangan Raja Darius Agung (Persia). Namun lupa pada “tujuan utama dipulangkannya” mereka, yaitu membangun kembali Bait Allah yang diruntuhkan oleh Raja Nebudaknezar.

Sepulang dari pembuangan, Bangsa Yehuda sebetulnya sudah mulai membangun kembali Bait Allah. Namun menghadapi berbagai tantangan politik, sosial dan ekonomi. Sehingga pembangunan terhenti dan terbengkelai selama hampir 16 tahun. Mereka malah sibuk membangun rumahnya sendiri dan memikirkan diri sendiri, namun apa yang mereka lakukan seolah sia-sia. Tuhan menyindir mereka dan berfirman melalui Nabi Hagai:

Perhatikanlah keadaanmu! (berintrospeksi dirilah).

  • Kamu menabur banyak, sedikit dibawa pulang 
  • Makan dan minum, tetapi tidak puas
  • Berpakaian, tetapi badan tetap kedinginan  
  • Bekerja namun upah yang diterima tidak bisa tertabung.

Jadi naiklah ke gunung, bawalah kayu dan bangunlah Rumah itu; maka Aku akan berkenan kepadanya dan akan menyatakan kemuliaan-Ku di situ, firman TUHAN.

Tuhan mengajak mereka kembali merenungkan kondisi itu, hasil kerja keras tidak memuaskan. Itu semua diakibatkan karena “prioritas hidup” yang salah, mengabaikan Allah dan mementingkan diri sendiri.

Setelah Yesus “viral” dimana-mana karena mukjizat-mukjizat yang Ia lakukan, Raja Herodes Antipas seolah ingin mengenal lebih jauh Tuhan Yesus. Padahal sebenarnya, raja sedang ketakutan dan merasa terancam jabatannya sebagai raja.

Rasa bersalahnya saat membunuh Yohanes Pembaptis tidak otomatis membawanya pada pertobatan. Karena “prioritas hidupnya” adalah kemuliaan duniawi sebagai raja di Galilea.

Pesan hari ini

Berkat sejati datang saat kita menomorsatukan (memprioritaskan) Tuhan.

Setiap umat Katolik dipanggil dalam pengutusan masing-masing. Bertobat dan mulai kembali fokus pada misi rohanimu, bukan hanya dalam kenyamanan pribadi.

“Hidup tanpa tujuan (target) serta perencanaan maka ibarat kapal berlayar tanpa tujuan.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here