Bulan Maria 2025: Ziarah Lintas Batas Indonesia-PNG dari Ninati ke Kunggim

0
19 views
Prosesi devosi kepada Bunda Maria sebagai kegiatan ziarah iman lintas batas negara antara Indonesia-PNG mengawali Bulan Maria 2025. (Dok. Pastor Fabianus Lana Pr/Keuskupan Agung Merauke)

DALAM semangat persaudaraan dan devosi kepada Bunda Maria, umat Katolik Paroki Ninati,Keuskupan Agung Merauke, mengawali Bulan Maria tahun 2025 ini dengan kegiatan ziarah iman istimewa: mengantar patung Bunda Maria Yonggom ke Paroki Kunggim, Keuskupan Daru-Kiunga di Papua Nugini.

Harap tahu saja, Paroki Ninati ini masuk wilayah Indonesia; tepatnya masuk wilayah reksa pastoral Keuskupan Agung Merauke, Papua Selatan.

Perjalanan umat Paroki Ninati, Keuskupan Agung Merauke Papua, menuju Paroki Kunggim, Keuskupan Daru-Kiunga, PNG. Dikerjakan dalam rangka pembukaan Bulan Maria Mei 2025. (Romo Fabi Pr)
Penulis menyertai umat Paroki Ninati, Keuskupan Agung Merauke di Papua Selatan datang “menyeberang” lintas batas Indonesia-PNG untuk merayakan ekaristi bersama umat Paroki Kunggim, Keuskupan Daru-Kiunga, PNG, dengan pastor misionaris Romo Wiwit CM asal Indonesia. (Romo Fabianus Lana Pr

Perjalanan panjang

Perjalanan dimulai dari Kampung Ninati. Umat bersama para tokoh masyarakat menaikkan patung Bunda Maria ke atas sebuah kendaraan truk menuju Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di Patok MM 81.

Di titik perbatasan ini, rombongan disambut oleh Pastor Wiwit CM, bersama umat dari Paroki Kunggim. Pastor Wiwit CM adalah imam misionaris Kongregasi Misi (Lazaris) yang kini berkarya di PNG.

Dalam suasana khusyuk dan penuh kebersamaan, kedua kelompok umat -dari Indonesia dan Papua Nugini— berdoa Rosario bersama. Peristiwa ini menjadi lambang persatuan umat beriman lintas negara, budaya, dan bahasa.

Setelah doa bersama, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki melintasi hutan dan jalan setapak menuju Kampung Kunggim. Dalam perjalanan ini terdapat empat perhentian, di mana umat berdoa Rosario sambil merenungkan peristiwa-peristiwa suci sesuai tata Doa Rosario.

Perayaan Ekaristi bersama umat Paroki Ninanti Indonesia dan Paroki Kunggim, Keuskupan Daru-Kiunga, PNG, awali Bulan Maria 2025. (Romo Fabianus Lana Pr/Keuskupan Agung Merauke)
Perayaan Ekaristi di Paroki Kunggim, Keuskupan Daru-Kiunga, PNG, yang dihadiri umat Katolik dari kedua negara PGN-Indonesia; utamanya dari Paroki Ninati, Keuskupan Agung Merauke, dan Paroki Kunggim, Keuskupan Daru-Kiunga, PNG. (Dok. Romo Fabi Pr/Keuskupan Agung Merauke, Papua Selatan)

Sesampainya di Kampung Kunggim, patung Bunda Maria disambut secara meriah dengan tradisi adat Muyu-Yonggom. Dengan penuh hormat dan sukacita, Bunda Maria diarak menuju Gereja The Lady of Papua Paroki Kunggim, Keuskupan Daru-Kiunga, PNG.

Perarakan ini mencapai puncaknya dalam perayaan Ekaristi Kudus di gereja. Ini sebagai ungkapan syukur atas kasih dan penyertaan Bunda Maria dalam kehidupan umat di kedua sisi perbatasan.

Iman Kristiani tidak memandang identitas primordial. Ziarah iman lintas batas akan Bunda Maria terjadi antara umat Katolik Keuskupan Agung Merauke -khususnya Paroki Ninati- dengan umat Katolik Paroki Kunggim, Keuskupan Daru-Kiunga, PNG di garis tapal batas Indonesia-PNG. (Dok. Romo Fabianus Pr/Keuskupan Agung Merauke, Papua)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here