Home DOA-DOA Doa tidak Pernah Kadaluwarsa

Doa tidak Pernah Kadaluwarsa

0

BEBERAPA tahun yang lalu majalah Guidepost mengisahkan satu ilustrasi yang mengagumkan, tentang seorang guru SMU, namanya Maria. Ia bermimpi menjadi guru yang baik dan sukses, tetapi ada seorang murid yang sangat bandel namanya Bill. Bill selalu membuatnya grogi, gemetar, stress dan bahkan hampir putus asa. Kadang Bill menyulap kelas seperti arena sirkus; ribut, riuh dan tidak terkendali. Suatu pagi sebelum kelas mulai, Maria sedang duduk di kursinya dan menulis-nulis sesuatu.

Tiba-tiba Bill muncul dan bertanya, “Apa yang sedang ibu kerjakan?

Maria menjawab, “Saya sedang menulis sebuah doa kepada Allah.”

Dengan sedikit keras Bill meneruskan, “Apakah kamu pikir Allah bisa membaca tulisan tangan yang jelek seperti itu?

Maria menjawab dengan tegas, “Ya, Allah bisa melakukan apapun kehendakNya”.

Kemudian Maria memasukkan doa yang telah ditulisnya itu ke dalam Kitab Sucinya dan pergi ke papan tulis untuk memulai pelajaran. Tiba-tiba Bill mengambil teks doa dari Kitab Suci maria dan menyelipkannya di buku tulisnya. Tapi apa yang terjadi? Bill lupa melihat teks doa itu.

Dua puluh tahun kemudian, Bill memberes-bereskan gudang di lantai atas bersama ibunya. Tiba-tiba ia melihat buku tulis tua di mana teks doa yang ditulis oleh Maria terselip di sana. Ia mencoba membaca teks doa itu tetapi sulit karena memang sudah usang. Ia mengambilnya dan memasukkannya ke dompet. Pada hari itu juga ia menyuruh sekretarisya untuk membacanya. Sekretarisnya mengatakan,“Ini sangat pribadi, biarlah saya mengetiknya dan setelah itu memberikannya kepadamu.”

Pada malam hari Bill mengambil doa itu dan membacanya, inilah teks doa itu, “Allah Bapa yang terkasih, jangan biarkan aku stress dan gagal dalam tugasku sebagai guru. Karena itu, sentuh dan bimbinglah muridku Bill, engkau punya kuasa untuk menjadikannya orang baik atau orang yang tidak baik (jahat).”

Kalimat terakhir ini bagaikan “palu” yang menghantam dirinya. Tetapi kemudian, Bill merenung dan merenung. Dan dalam refleksinya ia membuat keputusan untuk menjadi orang baik dan meninggalkan segala sifat buruknya. Minggu-minggu kemudian, ia mencari ibu gurunya, Maria karena doanya, Bill tergerak untuk berobah, bertobat dan menjadi lebih baik.

*****

Doa tidak pernah kadaluwarsa. Doa tidak pernah basi. Allah selalu bekerja untuk itu. 20 tahun Maria dalam cerita di atas “menunggu” sampai Bill menjadi orang baik. Allah tidak pernah mengecewakan orang-orang yang berseru kepadaNya dalam Iman, harap dan kasih. Dalam Fili 4:6 dikatakan, “Janganlah hendaknya kamu khawatir tentang apapun juga. tetapi nyatakanlah segala keinginanmu kepada Allah dalam doa dan ucapan syukur.”  Dan Yesus sendiri mengatakan dalam Lukas 11;9 atau Mateus 7:7, “Mintalah maka akan diberikan, carilah maka kamu akan mendapat dan ketoklah maka pintu akan dibukakan.”

Inilah adalah kabar baik untuk kita karena Allah sendiri yang berjanji akan mengabulkan doa, harapan dan keinginan kita melalui Yesus PuteraNya. Allah tidak pernah ingkar janji. Tetapi Allah menunggu keseriusan, kesungguhan dan kepercayaan kita berdoa. Ingatlah kisah penyembuhan dalam Kitab Suci bahwa si sakit datang dan pro aktif serta dalam iman berseru, “Yesus anak Daud kasihanilah kami.” Yesus menghargai seruan iman ini dan Ia memberi apa yang mereka doakan dan inginkan, yakni kesembuhan. Semoga


NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version