Home BERITA Dua Diakon Pemuda Dayak, Calon Imam Diosesan Keuskupan Ketapang

Dua Diakon Pemuda Dayak, Calon Imam Diosesan Keuskupan Ketapang

Gereja Katedral Ketapang by Mathias Hariyadi

DUA orang diakon calon imam diosesan (praja) Keuskupan Pontianak (Kalbar) itu bernama Fr. Frans dan Fr. Basri. Begitulah sapaan akrab kedua pemuda Dayak dari Keuskupan Ketapang yang telah ditahbiskan menjadi diakon pada hari Minggu, 5 Februari 2017 lalu.

Mereka telah menyelesaikan masa formatio sebagai calon imam diosesan Keuskupan Ketapang selama delapan tahun di Ketapang, Malang, dan Pontianak. Kedua diakon ini merupakan alumni KPA Seminari Menengah St. Laurentius, Keuskupan Ketapang di Payakumang, Kota Pontianak. Kedua putra Dayak ini merupakan teman satu angkatan, sejak mereka berada di Seminari Menengah.

Diakon Fransiscus Suandi berasal dari Paroki Tanjung. Diakon calon imam kelahiran 5 Desember 1989 ini telah  memiih motto tahbisan diakon: “Dengan segala rendah hati aku melayani Tuhan (Kis. 20:19)”.  Dalam masa pendidikan sebagai calon imam, ia menjalani masa Tahun Orientasi Pastoralnya di Paroki Katedral St. Gemma Galgani.

Fr. Hendrikus Yusri Basri berasal dari Paroki St. Martinus, Balai Berkuak. Motto tahbisan diakon yang telah dipilihnya adalah: “Ia harus makin besar, tetapi aku makin kecil (Yoh. 3:30).” Paroki Ratu Pecinta Damai, Air Upas, merupakan tempat baginya menimba pengalaman selama masa Tahun Orientasi Pastoral.

Mereka berdua telah menyelesaikan studi S1 di STFT Widya Sasana Malang pada tahun 2013 dan melanjutkan studi pasca sarjana di STT Pastor Bonus Pontianak hingga tahun 2016.

Kedua calon diakon ini telah menerima tahbiskan diakon dari tangan Bapak Uskup Keuskupan Ketapang  Mgr. Pius Riana Prabdi di Katedral Ketapang. Bersamaan dengan tahbisan tersebut, seluruh imam di Keuskupan Ketapang telah memperbarui janji imamatnya sekaligus menutup Temu Pastoral 2017.

 

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version