Home BERITA Guru Kencing Berdiri, Murid Kencing Berlari

Guru Kencing Berdiri, Murid Kencing Berlari

0
Ilustrasi - Guru dan murid. (Ist)

Bacaan 1: Kej 15:1-12. 17-18
Injil: Mat 7:15 – 20

GURU adalah sosok mulia, pendidik anak-anak atau siswa di sekolah. Dalam masyarakat Jawa juga dikenal istilah “Guru” sebagai sosok yang “digugu lan ditiru” seseorang yang patut dipercaya dan diteladani ajarannya.

Judul diatas adalah sebuah peribahasa yang bermakna. Apa pun yang dilakukan oleh guru akan ditiru oleh murid.

Jika ajarannya, baik maka akan menjadikan muridnya baik. Sebaliknya jika yang diajarkan adalah sesuatu yang buruk, maka hasilnya juga buruk.

Sebagai pendidik, guru punya tanggungjawab untuk mencetak generasi yang inovatif, kreatif, serta bermoral.

Di rumah, ibu adalah guru pertama bagi anak-anaknya. Jika orangtuanya mampu memberi teladan yang baik, maka anak-anaknya akan menjadi anak yang baik.

‘Buah tidak akan jatuh jauh dari pohonnya’ demikian dikatakan oleh peribahasa lainnya. Artinya, sifat anak tidak jauh dari orangtuanya.

Dalam khotbah-Nya, Tuhan Yesus mengingatkan akan bahayanya para nabi atau pengajar palsu.

Nabi memiliki tugas mengajar umat agar semakin mengenal dan dekat dengan Allah.

Jadi jika ajarannya semakin menjauhkan umat-Nya dari Allah maka mereka itu nabi palsu. Nabi semacam ini akan dihukum oleh Allah. Jadi seorang nabi akan dikenali dari buah yang akan dihasilkannya.

“Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas. Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.”

Demikian sabda-Nya.

Allah sungguh menghargai orang yang percaya penuh kepada-Nya.

Bukan karena perbuatan, namun oleh imannya. Abram mendapatkan berkat janji dari Allah, yaitu keturunan yang sangat banyak dan tidak terhitung jumlahnya.

“Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya…Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu.”

Sebagai orang beriman, Abram akan menurunkan bangsa besar yang akan menjadi terang bagi bangsa-bangsa lain.

Dalam perikop ini, Allah juga menubuatkan nasib keturunannya yang akan dibuang ke bangsa asing selama 400 tahun dan Allah akan menghukum bangsa asing itu. Namun pada keturunan keempat keturunannya akan kembali ke Tanah Terjanji.

Pesan hari ini

Pohon yang baik tidak mungkin menghasilkan buah yang tidak baik, sebab buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Guru yang baik akan menghasilkan murid yang baik pula.

Abram mendapatkan berkat Tanah Terjanji berkat imannya dan bukan oleh perbuatannnya.

“Guru yang baik itu ibarat lilin, membakar dirinya sendiri demi menerangi orang lain. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version