Home BERITA IYD 2016 Manado bagi Radio Vatikan dan AsiaNews, Indonesia Terlalu Penting untuk...

IYD 2016 Manado bagi Radio Vatikan dan AsiaNews, Indonesia Terlalu Penting untuk Diabaikan (2)

0
Ribuan manusia umat katolik Gereja Paroki St. Antonius Padua Tataaran, Kota Tondano, Manado menyambut hangat perserta IYD 2016 anggota kontingen Keuskupan Tanjungkarang, Lampung. Antusiasme tidak hanya melanda umat katolik namun seluruh masyarakat setempat di Tataaran sehingga jalur utama akses jalan ditutup untuk kepentingan prosesi penyambutan tamu, (Mathias Hariyadi/Sesawi.Net)

ASIAN Youth Day 2017 sungguh masih jauh dari panggang api. Namun, gelora semangat ingin memeriahkan perhelatan iman kaum muda katolik se-Asia itu sudah menjalar kemana-mana di antara para peserta Indonesian Youth Day ke-2 di Keuskupan Manado. Setidaknya, itulah harapan sejumlah peserta bahwa mereka nantinya bisa datang mengikuti pertemuan regional antar OMK se Asia yang akan diampu oleh Keuskupan Agung Semarang dengan mengambil lokasi di Yogyakarta.

Asian Youth Day 2017 bagi Radio Vatikan dan AsiaNews –dua kantor berita katolik berpusat di Roma— juga dianggap strategis untuk kemudian bisa ‘diwartakan’ ke seluruh dunia. Menurut Robin Gomes dari  Radio Vatikan dalam kesempatan wawancara santai dengan Tim Dokpen KWI dan Sesawi.Net, forum Asian Youth Day 2017 itu bisa menjadi semacam ‘jendela’ darimana berita-berita bagus tentang Indonesia bisa mengalir keluarand finally  goes viral menembus batas-batas teritorial wilayah negara dan bahasa.

Baca juga:  Radio Vatikan di IYD 2016 Manado, Pertanda Paus Hadiri Asian Youth Day 2017? (1)

Karena itu, Radio Vatikan dan AsiaNews memandang penting dua peristiwa monumental di kalangan OMK Indonesia dan OMK regional di wilayah Asia itu, justru karena dua hal itu bisa menjadi “jendela dunia” untuk melongok ke dalam isi ‘rumah’ Gereja Katolik Indonesia sekaligus menjadi ‘jendela informasi’ bagi Gereja Katolik Indonesia untuk mengabarkan berita-berita bagusnya ke dunia luar. “Momentum besar ini terjadi di Indonesian Youth  Day ke-2 di Keuskupan Manado dimana kami (Baca Radio Vatikan,Red.) sekarang hadir di sini, ” kata Robin Gomes.

Terlalu penting untuk diabaikan 

Indonesia itu terlalu penting untuk begitu saja bisa diabaikan oleh masyarakat internasional di belahan Barat dunia global yakni Eropa termasuk Tahta Suci Vatikan serta Dunia Barat pada umumnya. Apa yang terjadi di Indonesia menjadi menarik untuk publik audiens di Eropa, Vatikan, dan Amerika. Acara Indonesian Youth Day ke-2 di Keuskupan Manado ini menjadi pertanda bagus bagi Dunia Barat termasuk Vatikan tentang hal-hal baik di Indonesia yang bagi orang Barat mungkin saja dianggap ‘sangat istimewa’ justru karena hal itu tidak pernah mereka jumpai dalam kehidupan sosial mereka sehari-hari di dalam konteks hidup sosial masyarakat yang serba sekuler dan kadang malah cenderung “anti-agama”.

“Indonesia itu unik dan luar biasa. Orang-orang muda katolik Indonesia itu terlihat begitu bergairah ingin menghidupkan dinamika iman Gereja Katolik melalui berbagai kegiatan selebrasi iman,” kata Robin.

Masyarakat Indonesia yang begitu majemuk dalam banyak hal seperti agama, budaya, bahasa,  dan etnisitas juga menampilkan sisi dahsyatnya yang mengagumkan: bisa hidup bersama  di masyarakat umum dalam suasana saling menghormati, memelihara sikap toleran sangat tinggi, dan hidup bersama dalam semangat damai. Dalam konteks hidup sosial masyarakat global seperti sekarang ini, apa yang terjadi di Indonesia itu bisa menjadi sangat bermakna bagi masyarakat luar.

“Indonesia bisa menjadi semacam role model untuk tipe masyarakat plural yang bisa saling menghargai satu sama lain dan hidup berdampingan dalam semangat toleransi dan damai,” kata Robin sembari menjelaskan pengalamannya sendiri ngekos hidup di sebuah keluarga non katolik di Manado dimana dia melihat sendiri bagaimana OMK Keuskupan Manado   bisa menerima orang lain dari segala macam latar belakang dengan tangan terbuka.

Berkenanlah datang ke Indonesia

Indonesia merupakan negara terbesar pertama dengan mayoritas penduduk muslim moderat yang juga paling banyak di seluruh dunia. Karena itu, secara pribadi Robin menganggap penting bahwa Paus Fransiskus agar berkenan datang mengunjungi Indonesia di tahun 2017 berkaitan dengan Asian Youth Day 2017 di Keuskupan Agung Semarang.

“Kedatangan Paus ke Indonesia akan menjadi penegasan kepada dunia bahwa masyarakat  berbeda latar belakang keyakinan religius,  budaya, bahasa, dan etnik itu bisa hidup damai dan saling memelihara toleransi dan kerukunan bersama. Dari Indonesia inilah masyarakat internasional  bisa belajar sesuatu dan memetik hal positif untuk kemudian bisa mereka tiru praktikkan,” kata Robin.

** Artikel lengkap dari laporan berita ini bisa diakses di website resmi Dokpen KWI di sini.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version