Jabal az-Zeitun

0

Puncta 9 Mei 2024
HR. Kenaikan Yesus ke Surga
Markus 16: 15-20

LOKASI tempat Yesus naik ke surga ini berada di wilayah Betania, Yerusalem bagian timur. Bukit ini berjarak sekitar 2 km dari Kota Suci Yerusalem. Bukit ini bernilai religius bagi tiga agama besar; Yahudi, Kristen dan Islam.

Dalam Bahasa Hibrani, Bukit ini dinamai Har HaZeitim, artinya Har: Bukit, Ha-Zaitim: Zaitun. Dalam bahasa Arab dikenal sebagai Jebel az-Zeitun.

Di puncak bukit ada dataran tidak begitu luas. Di tengah dataran itu ada bangunan bersegi octagonal, dengan kubah di atasnya.

Di dalam bangunan itu, terdapat situs batu yang di atasnya tercetak dua telapak kaki manusia. Tradisi Kristen mengakui bahwa bekas kaki itu adalah tempat dimana Yesus naik ke sorga dan disaksikan oleh para murid-Nya.

Ada tiga sumber yang mengisahkan Yesus terangkat dan naik ke surga. Sumber itu adalah Injil Markus, Lukas dan Kisah Para Rasul.

Pada Injil Markus tercatat bahwa sebelum Yesus Kristus naik ke sorga, Ia menyampaikan pesan-Nya kepada murid-murid-Nya. Lalu Markus menulis; ‘terangkatlah Ia ke surga, lalu duduk di sebelah kanan Allah.’

Pada Injil Lukas diterangkan bahwa Yesus membawa mereka ke luar kota Yerusalem yang mendekati wilayah Betania. Disitulah Yesus mengangkat tangan-Nya dan memberkati mereka.

Sementara Yesus memberkati mereka, Dia berpisah dengan mereka dan terangkat ke surga. Para murid sujud menyembah-Nya.

Dari catatan Kisah Para Rasul, sesudah Yesus mengatakan pesan terakhirnya, terangkatlah Yesus yang disaksikan oleh murid-murid-Nya, dan awan menutup Yesus dari pandangan murid-murid-Nya.

Di samping peristiwanya yang disaksikan oleh banyak orang, pesan yang disampaikan Yesus kepada murid-murid-Nya adalah penting untuk dilaksanakan.

Pesan penting itu adalah “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.”

Mewartakan Injil atau Kabar Gembira inilah yang dipesankan Yesus kepada semua murid-Nya. Kita pun yang sudah dibaptis dan percaya kepada Kristus diutus untuk mewartakan Kabar Gembira.

Hidup yang penuh sukacita, dicintai dan diangkat menjadi anak-anak Allah itulah yang mesti kita sampaikan. Intinya hidup yang diselamatkan oleh Allah dan dikasihi oleh Yesus Putera Allah, itulah warta kegembiraan.

Mahasiswa-mahasiswi di Pamulang yang berdoa rosario itu secara tidak langsung sudah mewartakan Injil kepada semua orang. Dengan berbuat baik berlandaskan kasih, kita sudah membawa warta sukacita.

Salah masuk ke salon wanita,
Langsung antri perawatan wajah.
Berbuatlah baik kepada semua,
Itulah warta gembira Sabda Allah.

Cawas, wartakanlah Injil ke seluruh dunia
Rm. A. Joko Purwanto, Pr

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version