Kapan Orang Mesti Bertobat?

0
Ilustrasi - Bertobat. (Ist)

KITA hidup pada hari ini. Masa lalu sudah lewat, masa depan belum ada. Tuhan juga melihat hidup seseorang pada saat ini. Itulah inti sabda Tuhan hari ini (Yehezkiel 18:21-28 dan Matius 5:20-26).

Kitab Yehezkiel membandingkan dua perbuatan yang menunjukkan pertobatan. Pertama, orang yang sebelumnya jahat dan hari ini bertobat (Yehezkiel 18:21-23). Allah berkenan kepada pertobatannya, karena itu membawa kehidupan. Kedua, orang yang pada masa lalu baik kemudian berubah menjadi jahat (Yehezkiel 18:24). Hari ini tidak selamat.

Masa lalu, entah yang baik atau yang buruk dilupakan. Tuhan tidak memiliki “account” untuk mengkredit atau mendebet perbuatan kita yang akan menghasilkan saldo pada akhir hidup.

Yudas adalah murid Yesus. Tetapi dia berbuat jahat, mengkhianati Yesus. Nasib akhirnya tragis (Matius 27:5). Dia menghukum dirinya sendiri; bukan Tuhan. Jika tidak bertobat, kita juga menghukum diri sendiri.

Tuhan Yesus menggarisbawahi hal itu dalam injil hari ini. “Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dengan dia di tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya dan engkau dilemparkan ke dalam penjara.” (Matius 5:25).

Memulihkan kembali relasi kita dengan Tuhan pada saat di dunia ini sungguh amat penting. Menundanya sampai saat kita mati berarti memasukkan diri ke dalam hukuman abadi. “Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas.” (Matius 5:26).

Sabda Tuhan hari ini memberikan harapan bagi kita para pendosa. Apa pun yang kita lakukan di masa lalu tidak memiliki dampak terhadap relasi kita dengan Tuhan saat ini. Perbuatan baik kita pada masa lalu hilang lenyap oleh dosa-dosa kita saat ini. Konsekuensinya, bertobat pada hari ini amat penting.

Jawaban atas judul renungan ini jelas. Bertobatlah pada hari ini. Karena kita hidup dari hari ke hari, pertobatan itu mesti menjadi rangkaian hidup kita. Allah tidak pernah bosan mengampuni manusia. Kitalah yang sering lelah bertobat.

Jumat, 23 Februari 2024
Albherwanta O.Carm

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version