Home BERITA Kasih dan Sabar Berkanjang

Kasih dan Sabar Berkanjang

0
Ilustrasi: Sabar. (Ist)

1Raj 21:1-16 dan Mat 5:38-42

KISAH Nabot yang menjadi korban kekuasaan dan perampasan merupakan suatu peringatan bahwa kekuasan dan kekayaan bisa mendorong orang melupakan sesama dan mengabaikan nilai keadilan dan cinta kasih.

Kerakusan dan kesombongan mendorong orang melupakan sesama dan hanya bersikap egois. Riwayat kebun anggur Nabot adalah kisah pembela keadilan dan kebenaran yang kalah dari kekuasaan.

Dalam menghadapi sikap serakah dan egoisme, Tuhan Yesus menuntut dari para murid-Nya sikap kasih dan sabar yang berkanjang.

Kekerasan tidak boleh dibalas dengan kekeraaan. Hukum balas membalas diganti dengan mengamalkan cinta kasih yang berkelimpahan. Kasih harus menjadi landasan dalam hidup bersama.

Bagi Yesus, kasih sejati tidak didasarkan pada pembalasan, apalagi pembalasan dalam kekerasan: mata ganti mata, gigi ganti gigi, karena kekerasan hanya meninggalkan balas dendam.

Murid Yesus harus berbuat lebih, melampaui apa yang diharapkan orang lain dari dirinya: Tampar pipi kanan, beri pipi kiri, ingin baju berikan juga dengan jubah, minta berjalan satu mil, menemani sampai dua mil.

Bagaimana dengan kita?

Sikap yang dituntut dari murid Yesus dalam menghadapi kekerasan dan keserakahan adalah kasih dan kesabaran yang berkanjang.

Kita juga mesti belajar menghormati hak orang lain. Jika semuanya demikian, maka dunia dan hidup bersama akan penuh dengan kedamaian dan kesejahteraan.

Semoga.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version