“Sesungguhnya engkau akan menjadi bisu dan tidak dapat berkata-kata sampai pada hari semuanya ini akan terjadi, karena engkau tidak percaya akan perkataanku yang pada waktunya akan terbukti kebenarannya.” (Luk 1, 20)
BEBERAPA waktu lalu, Wasekjen sebuah partai menyatakan bahwa partainya akan memberi sangsi tegas kepada anggotanya, apa bila terbukti mengkonsumsi narkoba. Partainya masih akan memastikan kebenaran bahwa anggotanya ditangkap polisi karena mengkonsumsi sabu-sabu. Pada waktu yang lain, seorang model juga menulis di akun twitternya, “Suatu saat kebenaran akan terbukti, aku dijebak.” Model ini juga ditangkap polisi di sebuah hotel, karena mempunyai hubungan erat dengan gembong narkoba. Pihak berwajib menegaskan bahwa penangkapan itu bukanlah jebakan, tetapi murni berdasar laporan masyarakat dan hasil test juga positif.
Kebenaran adalah sesuatu yang diharapkan oleh banyak orang. Namun demikian, banyak orang seringkali tidak mudah untuk mendapatkan atau memperolehnya dalam waktu yang cepat dan singkat. Kebenaran seringkali tersembunyi dengan rapat dan tidak mudah untuk ditemukan; bahkan kebenaran sering tersamar atau tertutup oleh berbagai macam hal. Beberapa orang harus berusaha keras dan berjuang bertahun-tahun untuk mengungkap sebuah kebenaran. Sementara orang malahan sudah menyerah, pasrah dan tidak mempunyai harapan untuk menemukannya.
Banyak orang terlibat dalam sebuah kasus atau peristiwa yang menjadi bahan berita media cetak, media elektronik atau media sosial; menjadi bahan omongan banyak orang dan informasi yang dengan mudah disebarkan lewat banyak media. Namun demikian, banyak orang meragukan atau tidak tahu tentang kebenarannya. Kebenaran akan muncul ketika orang mendapatkan bukti-bukti atau tanda-tanda, kesaksian dari mereka yang melihat secara langsung. Banyak orang mudah terpengaruh dan termakan oleh banyak informasi atau berita yang tidak benar atau hoax.
Pengalaman berbeda dialami oleh Zakaria, yang mendapatkan berita bahwa doanya telah didengarkan Tuhan; dia mendapatkan kabar baik bahwa tahun depan, dia akan mendapatkan anak. Zakaria tidak mudah terpengaruh; dia tidak langsung percaya. Bahkan dia nampak meragukan hal itu, “Bagaimana hal itu akan terjadi, karena dia dan isterinya sudah lanjut umurnya; bahkan isterinya pun mandul.” Zakaria tidak percaya terhadap berita baik yang disampaikan Malaikat Gabriel, sehingga dia bisu dan tidak dapat berkata-kata sampai berita baik itu terbukti kebenarannya.
Apa dan bagaimana usahaku selama ini untuk menemukan kebenaran: terhadap berbagai macam berita, informasi, gosip, rumor yang sampai ke telingaku atau masuk ke dalam gadgetku? Terhadap Sabda Tuhan yang setiap saat kubaca dan kudengar? Berkah Dalem.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)