Kematian: Awal Hidup Kekal Bersama Kristus

0
87 views
Ibadat pemakaman untuk mengantar mantan ketua stasi menuju kedamaian bersama Tuhan. (Gurusinga)

INI merupakan butir refleksi atas Ibadat Penguburan Mantan Ketua Dewan Stasi Natolutali.

Pada Kamis, 4 September 2025, umat Stasi Natolutali bersama seluruh ketua Dewan Pastoral Stasi se-Rayon Silaen berkumpul dalam suasana duka untuk mengantar kepergian mantan Ketua Dewan Stasi Natolutali yang berpulang ke hadapan Allah.

Kehadiran banyak umat dan para pemimpin stasi menjadi tanda nyata betapa beliau dihargai dan dicintai karena pengabdian serta teladan hidupnya.

Ibadat penguburan dipimpin oleh Romo Cypriano Barasa OFMCap. Bacaan Injil tentang kebangkitan Lazarus (Yoh 11:20-27) meneguhkan hati setiap orang yang hadir. Kata Yesus kepada Marta menjadi sumber penghiburan: “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati.”

Makna Kematian dalam Kristus

Iman Katolik menegaskan bahwa kematian bukanlah akhir dari segalanya. Justru kematian adalah pintu gerbang menuju kehidupan kekal. Bagi almarhum, masa peziarahan di dunia telah usai. Ia telah memberi diri, melayani Gereja, dan menabur kasih di tengah keluarga serta umat. Kini, waktunya beristirahat dalam damai Kristus.

Namun, bagi kita yang masih hidup, kematian ini menjadi peringatan iman. Bahwa hidup di dunia fana. Bahwa setiap hari adalah kesempatan untuk memperbarui diri, meninggalkan dosa, dan semakin setia kepada Tuhan. Santo Paulus menulis: “Jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan; dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi, baik hidup maupun mati, kita adalah milik Tuhan.” (Roma 14:8).

Prosesi pemakaman. (Gurusinga)

Panggilan untuk Berubah

Kematian seorang mantan pemimpin umat mengajak kita merenung: apakah kita sudah menjalani hidup dengan penuh kasih dan pelayanan? Apakah kita sudah siap jika Tuhan memanggil kita sewaktu-waktu?

Jangan menunda pertobatan, jangan menunda perbuatan baik, dan jangan menunda pelayanan kasih. Karena kita tidak pernah tahu kapan saat itu datang.

Yesus yang membangkitkan Lazarus menegaskan bahwa kematian bukanlah akhir, tetapi awal hidup baru. Inilah pengharapan kita semua: bahwa dalam Kristus, kita pun kelak akan bangkit dan hidup bersama Allah Bapa untuk selamanya.

Ibadat pemakaman. (Gurusinga)

Doa dan Pengharapan

Kita berdoa agar mantan Ketua Dewan Stasi Natolutali ini diterima dalam kedamaian abadi di surga. Semoga teladan pengabdian dan pelayanannya menjadi warisan rohani bagi kita semua.

Perpisahan memang membawa airmata, tetapi iman kepada Kristus yang bangkit memberi harapan: perpisahan ini bukan selamanya. Kita percaya, kelak kita akan dipersatukan kembali dalam rumah Bapa yang kekal. “Berbahagialah orang yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini.” (Why. 14:13).

Refleksi

Kematian seorang pelayan Gereja adalah undangan bagi kita untuk hidup lebih baik. Mari kita terus menyiapkan hati, agar kelak saat tiba panggilan Tuhan, kita pun dapat menghadap-Nya dengan damai, bersama semua orang yang telah mendahului kita dalam iman.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here