PUSKAT Pictures menyambut dengan tangan terbuka semua pesan, kesan, dan bahkan kritik tajam yang mengritisi film besutan Garin Nugroho ini. Pujian dan kritik yang muncul di berbagai milis dan ‘terbit’ secara independen melalui forum blog-blog pribadi menunjukkan, penonton film ini datang berbagai kalangan. “Semua masukan dan kritik membangun yang kami terima akan merupakan enerji tambahan untuk membuat film-film yang lebih baik di masa mendatang,” kata sumber Sesawi.Net di Puskat Pictures Yogyakarta.
Film Soegija tak lebih dan tak kurang hanyalah sebuah media visual untuk menyampaikan sebuah pesan penting dimana ingin ditumbungkembangkan di Indonesia ini: semangat mencintai realitas sosial kita sebagai bangsa Indonesia yakni kebhinekaan, hormat terhadap kemanusiaan universal, dan patriotisme terhadap bangsa dan negara.
Tentu saja, sebuah harapan besar juga dikumandangkan bahwa melalui fim Soegija ini, masyarakat umum Indonesia namun khususnya lagi umat katolik bisa semakin mengenal semangat yang pernah digelorakan oleh Uskup Indonesia pribumi pertama dan pahlawan nasional ini: Mgr. Albertus Soegijapranata SJ.
“Kemanusiaan itu satu, kendati berbeda bangsa, asal-usul dan ragamnya, berlainan bahasa dan adat istiadatnya, kemajuan dan cara hidupnya, semua merupakan satu keluarga besar.”
Pada tahapan berikutnya, film Soegija diharapkan akan segera bisa naik tayang di kota-kota lain yang hingga kini belum mendapat giliran.
Guna memenuhi harapan akan pertanggungjawab atas tata kelola manajemen keuangan sebagaimana disampaikan banyak pihak, Puskat Pictures kini tengah melakukan audit keuangan oleh sebuah lembaga auditor independen. (Selesai)