Home BERITA Lockdown: Kutemukan Jantung Hatiku

Lockdown: Kutemukan Jantung Hatiku

0
Ilustrasi: Jumpa "Jantung Hati" di perbatasan negara karena "lockdown". (Ist)

COVID-19 telah memporakporandakan sendi-sendi kehidupan.

Semua aspek kehidupan terdampak dengan pandemi yang satu ini dan mampu mengubah tatanan sosial kehidupan.

Salah satu cara menghentikan laju penularan adalah sistim “lockdown” sebuah kota.

Cara ini banyak diterapkan di banyak negara. Salah satunya adalah Kanada.

Saat “lockdown”, orang dianjurkan untuk di rumah saja,apabila tidak ada keperluan yang mendesak.

Sepasang kekasih lintas negara, tertunda untuk menikah gara-gara “lockdown”.

Mereka adalah, Savannah Koop yang tinggal di Abortsford, British Columbia, Kanada.

Kekasihnya, Ryan Hamilton tinggal di Bellingham, Washington, Amerika Serikat.

“Lockdown” rupanya tak mampu membendung rasa rindu cinta mereka. Akhirnya mereka terpaksa berjumpa di perbatasan negaranya.

Meskipun hanya bisa bertegur sapa dari jarak jauh dan dibatasi sebuah parit perbatasan negara, hal itu sudah cukup mengobati rasa rindu.

Cinta mati Maria Magdalena kepada Tuhan Yesus meninggalkan kesedihan yang mendalam. Gelapnya pagi, tak menghentikan langkahnya untuk pergi ke kubur Yesus.

Saat mengetahui kubur Yesus terbuka batunya dan jenazah-Nya tidak ada maka menangislah dia.

Maria berpikir jenazah-Nya telah dicuri orang.

Dalam situasi kalut, kadang pikiran orang menjadi tidak normal. Hal ini dialami Maria, saat tidak mampu mengenali Yesus yang telah bangkit dan menyapanya.

Saat sapaan khas Tuhan Yesus, “Maria” ia dengar, barulah Maria mengenali sosok yang tadi ia kira seorang penjaga taman.

Yesus pun menyuruhnya untuk mewartakan sukacita kebangkitan yang ia terima, kepada para murid di rumah.

“…tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu.”

Penulis Kidung Agung juga menyampaikan rasa sukacitanya yang tak terkatakan saat tokoh mempelainya bertemu kembali dengan “jantung hatinya”.

Mempelai itu telah kehilangan kekasihnya sesaat namun kembali ditemukannya.

“…Kutemukan jantung hatiku. Kupegang dia, dan tak kulepaskan lagi.”

Pesan hari ini

Pertemuan dengan “jantung hati” adalah perasaan yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Namun, kabar sukacita harus diwartakan.

Kota boleh di “lockdown”, namun jatung hati tetap berjumpa.

“Kesungguhan dan ketulusan cinta tak akan luntur hanya dengan keegoisan semata. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version