ADA banyak hal yang bisa kita teladani dari kisah hidup Santa Faustina. Salah satunya adalah teladan untuk menerima dan menghayati penderitaan.
Melalui setiap doa dan penderitaan, ada banyak jiwa yang diselamatkan. Tentu saja, kita tidak boleh lupa mengenai devosi Kerahiman Ilahi yang populer di kalangan umat Katolik demi keselamatan jiwa-jiwa.
Semua itu berawal dari perjumpaan Santa Faustina dengan Yesus. Seperti apa buah refleksi yang dapat kita petik dari Santa Faustina?
Mari temukan di Majalah Rohani edisi Januari 2023. Kali ini, Majalah Rohani mengangkat topik “St. Faustina: Derita dan Cinta”.
Buku harian Santa Faustina
Romo Antonius Sumarwa SJ, dalam Kata Redaksi merefleksikan tulisan dalam buku harian Santa Faustina. “Hanya ada satu cara untuk menebus jiwa-jiwa, yaitu penderitaan yang disatukan dengan penderitaan-Ku di salib. Cinta yang murni memahami kata-kata ini; cinta daging tidak akan pernah memahaminya.” (Buku Harian Santa Faustina, no. 324).
Ia mengajak kita merenungkan, nasihat atau ajakan itu tidak jarang kita dengar. Bahkan mungkin masing-masing kita pernah menyarankannya kepada orang lain; atau meniatkan untuk diri sendiri. Namun, bagaimana melaksanakan nasihat ini?
Santa Faustina memberi teladan dan cara untuk tidak melewatkan suatu penderitaan sekecil apa pun demi keselamatan jiwa-jiwa dan semakin eratnya relasi kita dengan Yesus.
Peran devosi kerahiman ilahi
Br. Wensislaus FIC, dalam “Peran Devosi Kerahiman Ilahi dalam Hidup Umat Beriman” menuliskan kisah mengenai Pastor Blazej Kwiatkowski, imam Keuskupan Agung Gdansk, Polandia, yang menyebarkan devosi Kerahiman Ilahi kepada kaum muda.
Pastor Blazej mempromosikan devosi Kerahiman Ilahi dengan cara yang kreatif. Sarana perlengkapan devosi dikemas dalam kotak antibiotic bergambar jantung dan arteri yang dilingkari mahkota duri bertuliskan, “Tersedia untuk dibeli tanpa resep”.
Ia menyebutnya sebagai obat “Misericordin-misericordium”.
Menuju kerahiman sosial
Romo Mutiara Andalas SJ, berbagi mengenai pengalamannya berkenalan dengan devosi kerahiman Ilahi dan melihat bahwa praktik devosi Kerahiman Ilahi merupakan salah satu jalan terpilih Gereja untuk mengembalikan sentralitas kerahiman dalam hati Gereja.
Dalam tulisannya yang berjudul “Menuju Kerahiman Sosial”, Romo Mutiara Andalas merefleksikan pengalamannya ketika bergabung sebagai peserta devosi Kerahiman Ilahi dan ketika mengampu mata kuliah Teologi Doa dan Devosi.
Duta kerahiman Allah
Sr. Theofila CB menulis artikel berjudul “St. Faustina: Duta Kerahiman Allah”. Refleksinya mengenai devosi yang berkaitan dengan komitmen untuk setia dalam semangat cinta kepada Tuhan.
Ia juga mengulas secara singkat mengenai biografi St. Faustina yang tumbuh dalam keluarga yang taat dalam kehidupan beragama. Tentu saja hal tersebut berpengaruh besar dalam kehidupan religius St. Faustina.
Doa Koronka
Fr. Barry Ekaputra SJ menulis artikel berjudul “Kerahiman yang Apostolik”. Ia merasakan bahwa Doa Koronka merupakan sebuah doa dan devosi yang amat populer. Tentu saja, apabila berbicara mengenai Doa Koronka, ada peran dari St. Faustina di balik itu semua.
Hal yang luar biasa dari St. Faustina adalah perjumpaan dengan Yesus. Setiap perjumpaan dengan Yesus, ia catat dalam buku hariannya yang kita kenal hingga saat ini.
Simak kisah selengkapnya dan tulisan-tulisan lain di Majalah Rohani edisi Januari 2023.
Klik tautan di bawah untuk membeli atau berlangganan Majalah Rohani dan hubungi kontak berikut: https://www.tokopedia.com/yayasanbasis/majalah-rohani-januari-2023 atau https://ebooks.gramedia.com/id/majalah/rohani/jan-2023
Langganan, hubungi Anang Pramuriyanto: 0812-2522-5423.
