- Bacaan 1: Yos. 3:7-10a;11:13-17
- Injil: Mat. 18:21-19:1
Beberapa waktu kemarin ada seorang katolik yang diberikan abolisi oleh presiden sehingga ia dibebaskan dari hukuman penjara. Dia sudah diputus vonis 4.5 tahun oleh Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR). Namun, setelah diberikan abolisi yang bersangkutan malah melaporkan (memperkarakan) tiga hakim yang memutusnya dan bukannya turut mengampuni.
Mengampuni adalah melepaskan seseorang dari kesalahan yang telah dibuatnya. Mengampuni tentu saja tidak hanya berbicara secara verbal saja, namun juga tentang melepaskan rasa sakit, kemarahan, dan keinginan untuk membalas dendam. Mengampuni memang sulit, apalagi seperti yang disabdakan oleh Tuhan Yesus:
“…Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.”
Sebuah ungkapan jumlah hasil angka yang banyak sekali. Jadi mengampuni cara Katolik itu tak terbatas dan harus sempurna (7 x 10 x 7, 7 adalah angka sempurna bagi manusia dan 10 angka sempurna bagi Tuhan).
Dalam perikop ini, Tuhan Yesus memberikan contoh seseorang yang berhutang pada raja sepuluh ribu Talenta (setara 60,000,000 Dinar atau sekitar 165 tahun bekerja tanpa henti). Hutang yang tidak mungkin ia bayar lunas, sehingga anak istri harus menanggung dan seluruh hartanya disita.
Ia memohon ampun dan oleh belas kasihannya, raja pun mengampuni.
Tetapi selepas itu, ia malah memperkarakan (dan memenjarakan) seorang lain yang berhutang kepadanya hanya seratus Dinar (bandingkan, ia diampuni 60,000,000 Dinar tapi menagih 100 Dinar) karena tak mampu membayar.
Hal ini membuat raja marah, sehingga orang itu tidak jadi diampuni tetapi dimasukkan penjara hingga lunas hutangnya.
“Maka Bapa-Ku yang di surga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu.” Sabda-Nya.
Dalam bacaan pertama dikisahkan tentang kepatuhan Yosua atas perintah Allah yang disampaikan pendahulunya, Nabi Musa.
Seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa, hamba-Nya itu, demikianlah diperintahkan Musa kepada Yosua dan seperti itulah dilakukan Yosua: tidak ada sesuatu yang diabaikannya dari segala yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.
Pesan hari ini
Mengampuni memang sulit tetapi bagi seorang Katolik, mengampuni adalah mutlak, tulus, tidak terbatas dan harus sempurna. Itulah perintah Tuhan yang harus dilaksanakan seperti teladan kepatuhan Yosua.
“Pengampunan adalah tanda bahwa orang yang telah berbuat salah kepadamu lebih berarti bagimu daripada kesalahan yang telah dilakukannya.”