Home BERITA “Menjadi Sahabat dalam Perutusan Kristus”, Misa Tahbisan Imam SJ di Gereja St....

“Menjadi Sahabat dalam Perutusan Kristus”, Misa Tahbisan Imam SJ di Gereja St. Antonius Kotabaru (3)

2
Kelima imam Jesuit baru bersama Uskup Penahbis, Kardinal, Mgr. Sunarka SJ, Romo Provinsial SJ, dan Rektor Kolese St. Ignatius usai misa penerimaan Sakramen Imamat di Gereja St. Antonius Kotabaru, Yogyakarta, 25 Juli 2018. (Jacko Ryan)

RATUSAN umat memadati Gereja St. Antonius Padua, Kotabaru, Jogjakarta, untuk mengikuti Perayaan Ekaristi Tahbisan Imam Serikat Yesus pada Rabu, (25/7) siang.

Kelima Diakon Jesuit yang tadi telah ditahbiskan menjadi imam adalah:

  1. Romo Agustinus Winaryanta SJ (Paroki St. Theresia Lisieux, Boro, Kulon Progo, DIY).
  2. Romo Bonifacius Melkyor Pando SJ (Paroki St. Maria Immaculata, Soroako, Sulsel).
  3. Romo Heinrich Angga Indraswara SJ (Paroki Hati Kudus, Kramat Jakarta).
  4. Romo Immanuel Eko Anggun Sugiyono SJ (Paroki Maria Ratu Damai, Banyuwangi).
  5. Romo Simon Arief Herdian Putra Tam SJ (Paroki St. Theresia Lisieux, Boro, Kulon Progo, DIY).

Perayaan Ekaristi tersebut dipimpin oleh Uskup Agung Keuskupan Semarang, Mgr. Dr. Robertus Rubiyatmoko Pr sebagai selebran utama.

Ia didampingi Romo Petrus Sunu Hardiyanto SJ (Pater Provinsial Serikat Yesus Indonesia) dan Romo Dr. Andreas Soegijopranoto SJ (Rektor Kolese St. Ignatius, Jogjakarta) sebagai konselebran.

Buku panduan misa.

Pengalaman akan persahabatan

Berangkat dari pengalaman persahabatan di awal terbentuknya  Ordo Serikat Yesus, tahbisan imam kali ini mengambil tema “Menjadi Sahabat dalam Perutusan Kristus”.

Menurut Romo Melky SJ, menjadi imam haruslah siap menjadi sahabat siapa pun.

“Melalui pelayanan sakramental, menerima kelebihan dan kekurangan setiap umat dan rekan sekerja serta saling membina komunkasi merupakan cara-cara kami menjadi sahabat bagi mereka yang membutuhkan,” tambah Romo Win SJ.

Bacaan pertama dalam Liturgi Sabda menggambarkan bagaimana Rasul Paulus merasa dikasihi oleh Allah (Ef. 1:3-14). “Kita seperti bejana tanah liat yang mudah rusak dan rapuh. Begitupun dengan hidup kita. Namun ada satu kepastian, bahwa kita adalah pribadi yang dikasihi Allah” ungkap Mgr. Rubi dalam kotbahnya (25/07).

Dari pengalaman dikasihi oleh Allah itulah kemudian muncul perasaan tenang dan keinginan bersandar penuh pada Allah.

Uskup Penahbis Mgr. Robertus Rubiyatmoko tengah memberi homilinya.

Mgr. Rubi juga menegaskan bahwa panggilan menjadi imam bukanlah kehendak pribadi. “Panggilan menjadi seorang imam adalah kehendak Allah,” ungkapnya.

Seperti pada Bacaan Injil (Yoh 15:9-17) di mana tertulis bahwa “Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.” Mgr. Rubi juga berpesan kepada para imam yang baru ditahbiskan untuk senantiasa menekuni panggilannya sebagai imam.

“Memberikan diri sepenuhnya bagi Yesus dan sahabat-sahabat Yesus melalui pelayanan yang penuh, tulus dan professional,” pesan Mgr Rubi kepada kelima imam baru.

Tugas baru untuk kelima imam baru dibacakan oleh Provinsial SJ Provinsi Indonesia Romo Petrus Sunu Hardiyanto SJ.

Misa Penerimaan Sakramen Imamat Lima Diakon SJ di Gereja St. Antonius Kotabaru (1)

Tugas para imam baru

Di akhir Perayaan Ekaristi, Romo Petrus Sunu Hardiyanto SJ selaku  Provinsial Serikat Yesus Provinsi Indonesia mengumumkan,  tugas pengutusan kelima imam baru.

  • Romo Agustinus Winaryanta SJ diutus menjadi Pastor Rekan di Gereja St. Antonius Padua, Kotabaru Jogjakarta.
  • Romo Bonifacius Melkyor Pando SJ diutus serikat untuk menjadi Pastor Rekan di Paroki St. Theresia Bongsari, Semarang.

Berbeda dengan dua Imam sebelumnya yang ditugaskan di Paroki,

  • Romo Immanuel Eko Anggun Sugiyono SJ justru diutus oleh Serikat Yesus untuk menempuh studi lanjut bioetika di Universitas Gajah Mada, Jogjakarta.
  • Universitas Sanata Dharma, Jogjakarta, menjadi tempat perutusan bagi Romo Heinrich Angga Indraswara SJ
  • Perutusan sebagai misionaris di Kamboja menjadi hal yang harus dijalani Romo Simon Arief Herdian Putra Tama SJ.
Para imam ikut berpartisipasi dalam prosesi tahbisan imamat oleh Uskup Penahbis dalam tindakan menumpangkan tangan mereka di atas kepala para diakon calon imam.

2 COMMENTS

  1. Dear admin, mohon revisinya untuk Rm. Bonifacius Melkyor Pando, SJ berasal dari Paroki Maria Immaculata, Sorowako. Provinsinya SulSel (Sulawesi Selatan), bukan Sulteng
    Terima kasih, Berkah Dalem Gusti.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version