Home BERITA Move On

Move On

0
Ilustrasi: Pertemuan CLC.

Renungan Harian
Minggu, 01 Mei 2022
Hari Minggu Paskah III
Bacaan I: Kis. 5: 27b-32. 40b-41
Bacaan II: Why. 5: 11-14
Injil: Yoh. 21: 1-19

HARI Jumat kemarin tgl 29 April 2022, kami komunitas CLC (Christian Life Community) mengadakan perayaan ekaristi mengenang 40 hari Sr. Birgitta OSU menghadap Tuhan.

Sr. Birgitta adalah pendamping SCLC (Student Christian Life Community) dan CLC, maka beliau amat dekat dengan para anggota komunitas CLC. Secara khusus para anggota CLC senior yang sejak masih mahasiswa atau pelajar pada masa itu didampingi oleh beliau.

Banyak kenangan mendalam yang dirasakan oleh para anggota CLC senior. Suster bukan hanya sosok pendamping tetapi lebih dari itu bagi mereka suster adalah “ibu kedua” setelah ibu kandung.
 
Pada saat kotbah, saya mempersilahkan para anggota CLC untuk syering berkaitan dengan perjumpaan dan kebersamaan bersama Sr. Brigitta. Hal yang menarik dari beberapa syering itu ada kata kunci yang selalu disebut oleh semua yaitu move on.

Kata ini adalah bagian dari syair lagu Move On yang dinyanyikan oleh ABBA. Setiap pertemuan komunitas lagu ini selalu dinyanyikan bersama sebagai bagian dari dinamika pertemuan. Akan tetapi bukan soal bernyanyi tetapi syair lagu itu dipakai oleh suster untuk mendampingi komunitas.

Suster selalu menekankan pentingnya setiap pribadi untuk berani move on.
 
Salah seorang syering: “Sejak dulu suster selalu mengajak kami untuk selalu move on. Sebuah nasihat dan ajakan yang bisa membantu saya untuk berkembang hingga seperti sekarang,

Saat saya terpuruk dan sungguh masuk dalam situasi yang amat sulit, suster mengajak saya untuk berani move on. Saya didorong untuk tidak terjebak dalam kesedihan, keputusasaan dan kemarahan serta kebencian.

Move on yang  pertama adalah berani menerima kenyataan dan berani mengampuni. Cara yang Suster ajarkan adalah mendoakan dia yang aku benci. Move on yang kedua  adalah mulai menata hidup, melihat hidup ke depan, melihat cahaya tidak mengutuk kegelapan dan kegagalan.

Hal itu membuat saya bisa menjalani hari-hari saya dan hidup saya dengan lebih baik. Dari yang murung, menarik diri, menghindar menjadi berani lagi untuk menjalani hidup seperti saat belum terpuruk.

Move on yang terakhir dan bagi saya adalah yang terpenting adalah menggali anugerah yang ada pada diri saya. Saya  menjadi menemukan bakat saya yang selama ini terpendam dan dengan bakat ini menjadikan aku lebih hidup dalam menjalani hari-hari saya.”
 
Kata move on adalah pendorong atau merek menyebut energi untuk selalu bergerak maju. Tujuannya adalah menjadikan diri menjadi alat terbaik bagi Tuhan. Lewat jatuh bangun, suka duka dan segala beban dalam peziarahan ini menjadikan hidup sedemikian agar lewat hidup yang dijalani semakin menjadi pujian, penghormatan dan pengabdian kepada Allah: Ad Maiorem Dei Gloriam (Demi Kemuliaan Allah yang lebih Besar).
 
Sebagaimana sabda Tuhan hari ini sejauh diwartakan dalam Injil Yohanes. Para murid yang kehilangan Tuhan, mulai  kembali ke kehidupannya yang lama karena frustasi, dan terpuruk.

Kehadiran Tuhan yang menjumpai mereka menjadikan mereka berani bergerak dan mendapatkan daya  yang baru untuk menjadi alat bagi Tuhan menggembalakan domba-dombaNya.
 

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version