Bacaan 1: 2Raj 5:14-17
Bacaan 2: 2Tim 2:8-13
Injil: Luk 17:11-19
Sebagai makhluk sosial, manusia berinteraksi dengan sesamanya dan tentu punya norma-norma yang harus diperhatikan. Salah satu etika dalam berinteraksi adalah budaya mengucapkan terima kasih.
Dua kata yang mudah untuk diucapkan namun ternyata sulit untuk dilakukan.
Beberapa sikap yang mempersulit mengucapkan terima kasih adalah: gengsi, tidak terbiasa memberi, terlalu banyak menuntut dan suka membenarkan diri-sendiri.
Padahal sebagai bentuk apresiasi, ucapan terima kasih mampu mempererat tali persaudaraan. Memberi motivasi untuk semakin berbagi pada siapapun yang mendengarnya.
Hanya satu orang (kebetulan orang Samaria yang dianggap kafir oleh bangsa Yahudi) yang kembali kepada Tuhan Yesus dan mengucapkan terima kasih. Sementara sembilan orang Yahudi (merasa lebih beriman dibanding orang Samaria) yang telah disembuhkan dari penyakit kustanya, malah lupa bersyukur kepada-Nya.
“Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu?”
Demikian kritik-Nya kepada mereka.
Apresiasi ucapan terima kasih juga dilakukan oleh orang asing lainnya yaitu Naaman, panglima pasukan dari Benhadad Ben-Hadad raja Damsyik (musuh besar orang Israel). Meski pada awalnya merasa dilecehkan oleh Nabi Elisa, namun ia mengikuti apa yang dikatakan nabi dan menjadi sembuh.
Namun bagi Elisa ungkapan terima kasihnya itu tidak terlalu penting. Sebagai pelayan Allah, Elisa merasa tak pantas menerimanya. Pertobatan Naaman jauh lebih penting bagi Allah.
“…hambamu ini tidak lagi akan mempersembahkan korban bakaran atau korban sembelihan kepada allah lain kecuali kepada TUHAN.”
Demikian pertobatan Naaman sebagai ungkapan terima kasihnya kepada Allah.
Dalam peneguhannya kepada Timotius muridnya, Rasul Paulus mengingatkan agar tetap teguh dalam iman meski mengalami penderitaan.
Teguh dalam iman itulah sebagai ungkapan terima kasih kita kepada Tuhan yang telah menebus dosa manusia.
“Jika kita mati dengan Dia, kitapun akan hidup dengan Dia; jika kita bertekun, kitapun akan ikut memerintah dengan Dia; jika kita menyangkal Dia, Diapun akan menyangkal kita; jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya.”
Pesan hari ini
Sudahkah berterima kasih kepada orang-orang di sekitarmu dan juga kepada Tuhan atas apa yang telah dianugerahkan kepadamu?
“Terima kasih untuk siapapun karena telah membuatku bahagia hingga saat ini. Aku bersyukur bisa mempunyai mereka semua.”