Home BERITA Paus Fransiskus: Misa Bukan Tontonan, karenanya Angkatlah Hatimu dan Bukan HP-mu

Paus Fransiskus: Misa Bukan Tontonan, karenanya Angkatlah Hatimu dan Bukan HP-mu

1
Paus Fransikus (Courtesy of Malta Church.org)

PADA kesempatan melakukan audiensi kepada ribuan peziarah di Lapangan Santo Petrus Vatikan-Roma, Rabu (8/11) lalu , Paus Fransiskus memberi ‘sentilan’ cukup keras atas fenomena di berbagai tempat yang kini sedang ngetren terkait dengan sikap orang dalam merayakan Ekaristi. Dalam penyampaian katekese tentang Ekaristi, Bapa Suci mengingatkan para uskup, para imam, dan umat untuk bersikap khikmat dalam Ekaristi.

“Hari ini kita memulai serangkaian katakese baru, yang akan mengarahkan pandangan kita pada ‘hati’ Gereja, yaitu Ekaristi. Penting bagi kita umat kristiani untuk memahami dengan baik nilai dan makna Perayaan Ekaristi, agar semakin benar-bena menghayati secara penuh hubungan kita dengan Allah,” tutur Paus dalam audiensinya.

Makna yang terdalam di setiap Ekaristi Kudus, lanjut Bapa Suci, adalah ucapan syukur kepada Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus, yang melibatkan kita dan mengubah kita dalam persekutuan kasih mereka.

Paus Fransiskus dalam sebuah forum audiensi umum. (Ist)

Pada tahun 304, selama penganiayaan Dioklesian, sekelompok umat kristiani di Afrika Utara terkejut, saat sedang merayakan misa di sebuah rumah, mereka tiba-tiba ditangkap. Dalam interogasi tersebut, Pro-Konsul Romawi menanyai mereka mengapa mereka melakukannya, mengetahui bahwa itu benar-benar dilarang. Dan mereka menjawab bahwa mereka tidak bisa hidup tanpa Hari Minggu.

“Kami tidak bisa hidup tanpa hari Minggu. Artinya, jika kita tidak dapat merayakan Ekaristi, kita tidak dapat hidup, kehidupan kristiani kita akan mati,” tegas Paus dari Argentina ini.

Curhat Bapa Suci

Paus Fransiskus mengagumi banyak orang yang berduyun-duyun ikut merayakan Ekaristi dengan aneka perjuangannya. Bahkan ada umat di tempat tertentu yang mengalami kesulitan untuk misa hari Minggu karena keterbatasan tenaga imam. Selain itu, Bapa Suci juga merasa sedih ada sebagian orang yang kurang menghayati perayaan Ekaristi.

“Mengapa pada titik tertentu imam yang memimpin perayaan tersebut lalu mengatakan ini: ‘Mari kita mengangkat hati kita?’ Imam tidak mengatakan ini: ‘Marilah kita angkat telepon kita untuk mengambil foto!’ Tidak, ini adalah hal yang mengerikan,” tegas Bapa Suci.”Lebih lanjut, “Dan saya katakan kepada kalian bahwa ini membuat saya sangat sedih saat merayakannya di Lapangan atau di Basilika ini. Saya melihat begitu banyak telepon yang diangkat, tidak hanya oleh umat, tetapi juga oleh beberapa imam dan bahkan oleh para Uskup,” tutur Paus yang murah senyum ini.

Paus mengimbau dengan sangat agar para uskup, para imam dan umat untuk mengangkat hati kepada Tuhan, tidak mengangkat handphone atau telepon selama misa berlangsung. “Tetapi tolong. Misa bukanlah sebuah ajang pertunjukan. Misa adalah berjalan untuk berjumpa sengsara dan kebangkitan Tuhan. Itulah sebabnya mengapa imam berkata: ‘Mari kita angkat hati kita’. Apa artinya ini? Ingat, tidak angkat telepon,” tegasnya.

Perayaan Ekaristi, tambah Bapa Suci, merupakan suatu peristiwa yang menakjubkan yang di dalamnya Yesus Kristus, hidup kita, menghadirkan diri-Nya. Ambil bagian dalam misa adalah menghayati sekali lagi sengsara dan wafat Tuhan yang menebus. Ambil bagian dalam misa adalah teofani, dimana Tuhan menghadirkan diri-Nya di altar untuk dipersembahkan kepada Bapa demi keselamatan dunia.

Mendidik anak

Terkait dengan pendidikan iman anak, Bapa Suci mengingatkan para orangtua dalam mewariskan tradisi membuat tanda salib yang benar. Apakah selama ini orangtua peduli dan memperhatikan bagaimana anak-anak membuat tanda salib?

“Pernahkah kalian melihat bagaimana anak-anak membuat tanda salib? Kalian tidak tahu apa yang sedang mereka lakukan, apakah itu adalah sebuah tanda salib atau sebuah gambar. Pentingnya mengajari anak-anak untuk membuat tanda salib dengan baik. Dengan demikian misa dimulai, dengan demikian kehidupan dimulai, dengan demikian hari dimulai. Ini berarti bahwa kita ditebus dengan salib Tuhan. Lihatlah anak-anak dan ajarkan mereka untuk membuat tanda salib dengan baik,” pinta Bapa Suci.

Katekese tentang Ekaristi ini merupakan seri katekese ketujuh dari Paus Fransiskus. Selama ini Sri Paus telah mendedikasikan katekese setiap hari Rabu tentang sakramen, karunia Roh Kudus, Gereja, keluarga, sukacita belas kasihan, dan pengharapan.

1 COMMENT

  1. Setuju, banyak umat lebih khusud dengan hp-nya saat misa daripada khususd mengikuti misa kudus. Ada Imam/Pastor, Suster lebih utamakan hp-nya daripada melayani umat. Yang jauh dekat yang dekat semakin jauh.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version