Paus Leo XIV Tunjuk Mgr. Filippo Iannone Selektor Uskup Baru

0
0 views
Uskup Agung Mgr. Filippo Iannone O.Carm sebagai Kepala Dikasteri Para Uskup. (Ist)

SUASANA pagi di Vatikan, Jumat tanggal 27 September 2025 kemarin, masih diselimuti kesibukan para peziarah dan wisatawan yang berbondong-bondong menuju Basilika Santo Petrus. Namun, di balik layar, sebuah keputusan penting baru saja lahir dari ruang kerja Paus Leo XIV.

Paus Leo XIV baru saja menandatangani dokumen pertamanya yang langsung menyentuh jantung kepemimpinan Gereja Katolik Universal: penunjukan Uskup Agung Mgr. Filippo Iannone sebagai Prefek Dikasteri untuk Para Uskup.

Bagi sebagian orang, nama Iannone mungkin terdengar asing. Tetapi di dalam tembok Vatikan, uskup berusia 67 tahun ini bukanlah figur baru. Ia adalah seorang imam Karmelit, dikenal dengan sikap sederhana sekaligus tajam dalam bidang Hukum Kanonik.

Selama ini, ia menjabat Kepala Dewan Kepausan untuk Teks Legislatif – jabatan yang membuatnya menjadi “arsitek hukum” utama di Takhta Suci.

Penunjukan menjadi Kepala Dikasteri Para Uskup terasa istimewa, sebab jabatan itu sebelumnya dipegang oleh Paus Leo sendiri, ketika saat itu masih dirinya masih “menjadi” Kardinal Robert Prevost OSA. “Seakan ia menyerahkan tongkat estafet dari dirinya yang lama kepada penerus yang ia pilih sendiri,” ujar seorang pegawai senior Kuria yang enggan disebut namanya.

Di ruang-ruang kerja Vatikan, bisik-bisik mulai terdengar. Banyak yang menafsirkan keputusan ini sebagai langkah strategis. Paus Leo XIV, yang juga seorang ahli Hukum Kanon, dinilai ingin memastikan bahwa roda seleksi para uskup – sebuah proses yang menentukan wajah Gereja di seluruh dunia- berjalan dengan sentuhan kepemimpinan yang sesuai dengan visinya.

Apalagi, Dikasteri untuk Para Uskup tidak hanya mengurusi nominasi para calon uskup. Lembaga ini juga menangani laporan serius terkait sepak terjang para uskup: mulai dari tuduhan kelalaian hingga kasus penyalahgunaan. Beban moral dan hukum yang besar itu kini berada di pundak Uskup Agung Mgr. Iannone O.Carm.

Namun Paus Leo tampaknya tidak ingin mengubah segalanya sekaligus. Dalam pengumuman itu, ia meneguhkan pejabat nomor dua dan tiga di dicasteri yang sama, sehingga struktur birokrasi tetap stabil seperti saat dia sendiri masih menjabat Prefek Dikasteri Para Uskup. Stabilitas, tampaknya, menjadi kata kunci dalam hari-hari pertama kepausannya.

Seorang jurnalis Vatikan senior berkomentar, “Keputusan ini menunjukkan Paus tahu betul di mana harus memulai. Ia menempatkan orang yang dipercaya di posisi kunci, sambil menjaga kesinambungan birokrasi yang sudah ada.”

Tak lama setelah penunjukan diumumkan, suasana di lapangan Santo Petrus tetap ramai. Peziarah mungkin tidak sadar bahwa dari balik jendela Istana Apostolik, Paus baru saja mengambil langkah yang akan memengaruhi arah Gereja global.

Tapi di balik kesederhanaan momen itu, para pengamat tahu: inilah awal dari serangkaian keputusan besar yang akan membentuk wajah Kuria Roma di bawah Paus pertama asal Amerika Serikat ini.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here