Bacaan Matius 18:12-14
Bagaimana pendapatmu? Jika seorang mempunyai seratus ekor domba, dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di pegunungan dan pergi mencari yang sesat itu? Dan Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jika ia berhasil menemukannya, lebih besar kegembiraannya atas yang seekor itu dari pada atas yang kesembilan puluh sembilan ekor yang tidak sesat. Demikian juga Bapamu yang di sorga tidak menghendaki supaya seorang pun dari anak-anak ini hilang.”
PERUMPAMAAN tentang “Domba yang hilang” menyuguhkan cara Tuhan bertindak dan menyelamatkan. Cara Tuhan berpikir dan bertindak memang tidak sejalan dengan yang berorientasi mencari keuntungan. Mereka berusaha melakukan sesuatu secara efektif dan seefisien mungkin untuk meraih hasil yang melimpah ruah. Tak boleh membuang waktu yang tak perlu.
Bagi Tuhan, dalam hidup beriman tidak boleh berpatokan pada untung-rugi, hemat-boros, atau pun efektif dan tidak efektif. Setiap domba yang hilang harus dicari, ditemukan dan diselamatkan, kendati hanya seekor saja. Ketika dapat menemukan dan menyelamatkannya, ada kebahagiaan dan kegembiraan di surga.
Ini mengingatkan pada moto pentahbisan Uskup Agung Semarang, Mgr.Robertus Rubiatmoko, yaitu mencari dan menyelamatkan (quarere et salvum facere). Sejatinya setiap dari kita memiliki tanggungjawab yang sama: mencari dan menyelamatkan saudara-saudari kita, keluarga kita agar selalu ada di jalan dan jalur keselamatan, yaitu di jalan Tuhan.
Semoga kita mampu melaksanakannya.
Pergi ke laut memancing ikan,
lautnya teduh, tenang dan aman.
Mencari dan menyelamatkan,
panggilan setiap orang beriman.
dari Papua dengan cinta,
Berkah Dalem, rm.is
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)