Sahabat pelita hati,
SALAM seroja, sehat rohani-jasmani. Berkah Dalem.
Dalam rangka merayakan syukur atas kemerdekaan RI ke-80, kita merenungkan tiga pelita sabda hari ini. Sirakh 10:1-8; 1 Petrus 2:13-17 dan Matius 22:15-21. Ketiganya mengangkat tema tentang hakekat kemerdekaan. Merdeka berarti bebas untuk melakukan kebaikan.
Hidup sebagai orang merdeka berarti hidup sebagai hamba-hamba Allah. Dan Injil menegaskan bahwa merdeka berarti hidup dengan totalitas hati mengabdi kepada Tuhan dan kepada negara. Kasih kita kepada Tuhan harus mewujud kepada sesama terutama yang menderita. Kasih kepada Allah mewujud dalam bakti kepada bangsa dan negara Indonesia. Bagaimana harus diusahakan?
Sahabat terkasih,
Setiap dari kita, wajib berbakti untuk negeri dan mewujudnyatakan karya pelayanan di tengah-tengah dunia. Apa pun tugas, panggilan dan peran kita, memiliki tanggungjawab untuk mempersembahkan bakti untuk negeri. Menebarkan kebaikan untuk sesama. Bukan untuk kepentingan diri tetapi untuk kepentingan masyarakat yang kita layani.
Janganlah menjadi generasi bangsa yang setengah-setengah. Itulah sebentuk persembahan hati kita bagi negeri tercinta ini. Merdeka bangsaku, jayalah Indonesiaku. Tetap semangat dan berkah Dalem.
Tidak ada rotan, gunakanlah akar,
mengabdi sesama dan Tuhan yang disembah.
Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kepada Kaisar,
dan kepada Allah apa yang wajib kepada Allah.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem – St. Istata Raharjo,Pr
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
————————————————————————————
Bacaan:
Sir. 10:1-8
1Ptr. 2:13-17
Matius 22:15-21
Kemudian pergilah orang-orang Farisi; mereka berunding bagaimana mereka dapat menjerat Yesus dengan suatu pertanyaan. Mereka menyuruh murid-murid mereka bersama-sama orang-orang Herodian bertanya kepada-Nya: “Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur dan dengan jujur mengajar jalan Allah dan Engkau tidak takut kepada siapa pun juga, sebab Engkau tidak mencari muka. Katakanlah kepada kami pendapat-Mu: Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak?” Tetapi Yesus mengetahui kejahatan hati mereka itu lalu berkata: “Mengapa kamu mencobai Aku, hai orang-orang munafik? Tunjukkanlah kepada-Ku mata uang untuk pajak itu.” Mereka membawa suatu dinar kepada-Nya. Maka Ia bertanya kepada mereka: “Gambar dan tulisan siapakah ini?” Jawab mereka: “Gambar dan tulisan Kaisar.” Lalu kata Yesus kepada mereka: “Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.” (Mat 22:15-21)