Perceraian

0
46 views
Ilustrasi: Saksi nikah untuk calon pengantin yang bukan Katolik. (Ist)

Puncta 15 Agustus 2025
Jum’at Biasa XIX
Matius 19:3-12

BEBERAPA pasangan datang berkonsultasi tentang hidup perkawinan. Ada yag baru menikah 4 tahun sudah merasa tidak cocok dan minta cerai. Seolah-olah janji perkawinan itu hanya masalah “like or dislike.”

Kalau merasa tidak senang terus dilepaskan atau ditinggalkan. Perkawinan bukan masalah like or dislike, tetapi soal menjalankan komitmen dengan setia. Dalam menjalankan komitmen itu dibutuhkan pengorbanan.

Kisah dalam Injil hari ini mengisahkan bagaimana orang-orang bertanya apakah boleh orang menceraikan istrinya dengan alasan apa saja.

Seolah masalah-masalah kecil saja bisa dijadikan alasan untuk bercerai. Masalah apa saja bisa menjadi alasan untuk berpisah dengan pasangan.

Orang hanya ingin mencari keuntungannya sendiri, sehingga berbagai alasan dipakai untuk membenarkan dirinya.

Arus zaman ini membawa kecenderungan orang memandang sesuatu berdasar senang atau tidak senang.

Ukuran sebuah komitmen bukan masalah senang atau tidak senang, tetapi tanggungjawab dan kesediaan untuk berkorban. Perkawinan adalah sebuah panggilan untuk memperjuangkan komitmen.

Oleh karena itu Yesus mengingatkan kembali akan panggilan hidup perkawinan. Mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Maka apa yang telah dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan manusia.

Perkawinan atau status hidup lain, misalnya imamat adalah sebuah panggilan komitmen. Komitmen itu tidak langsung sekali jadi. Ia akan melalui proses jatuh bangun yang panjang. Disinilah wujud perjuangannya. Kesetiaan diuji dari sikap legawa menghadapi cobaan-cobaan.

Kita semua diingatkan apa pun panggilan kita, entah sebagai keluarga atau hidup sebagai biarawan-biarawati, kesetiaan akan panggilan menjadi perjuangan yang terus menerus tiada henti.

Kita sudah memilih sebuah panggilan, berjuang tetap pada komitmen awal adalah wujud dari kesetiaan kita.

Jalan-jalan sore membeli gorengan,
Lupa dompet terpaksa cari utangan.
Hidup itu adalah sebuah panggilan,
Terus berjuang mewujudkan kesetiaan.

Wonogiri, setia dalam panggilan
Rm.A.Joko Purwanto, Pr

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here