Home BERITA Peringatan 100 Tahun Tarekat MSC di Sulawesi: Laporan Salah Satu Trio MSC...

Peringatan 100 Tahun Tarekat MSC di Sulawesi: Laporan Salah Satu Trio MSC Pertama (2)

0
Mgr. Dr Gerard Vesters MSC Praefek Apostolik Manado pertama kurun waktu tahun 1919-1923. (Ist/Bode)

KETIKA sudah tiba di Manado, Pastor Anton Bröcker MSC kemudian membuat laporan di Majalah Annalen Belanda kira-kira sebulan sesudah berada di Tomohon dan beliau menulis demikian:

“Setelah menempuh perjalanan lebih dari tiga bulan, akhirnya kami tiba di Minahasa. Pada tanggal 2 September 1920 pukul 05.00 pagi saya terbangun oleh suara kesibukan di kapal. Saya melihat dari jendela kamar kapal dan melihat daratan dan pelabuhan dan saya berfikir bahwa ini pasti sudah di Manado. Saya menemui Mgr. Vesters dan Pastor Klemann dan tidak dapat saya lukiskan betapa besar kegembiraan kami, karena kami telah tiba di tempat tujuan dengan selamat.” [1]

Apa yang terjadi kemudian di Manado diceritakan dengan lebih rinci oleh Pastor Anton Bröcker sebagai berikut:

“Kami mencari–cari apakah ada orang yang akan menjemput, tetapi kami tidak melihat jubah hitam atau muka yang kami kenal, tetapi tiba–tiba kami mendengar orang menyapa, ‘Selamat datang di Minahasa’. Ia adalah seorang penilik sekolah dengan rombongan siswa dari Sekolah Guru (Kweekschool) dari Woloan.”

“Kemudian semua berjalan lancar; mereka sudah menyewa sebuah perahu untuk barang–barang bawaan kami dan kami juga tidak perlu mengurus bea cukai, karena semua barang dan urusan itu ditangani oleh para penjemput itu. Mereka sangat senang membantu kami dan bangga menerima para pastor baru. Kami kemudian naik bendi ke pastoran Manado dan di sana sudah menunggu Pastor Anton van Velsen SJ dan Pastor Serink SJ. Mereka tidak bisa menjemput kami, karena mereka pagi itu merayakan Ekaristi.”

Para imam Jesuit di Woloan, Manado. Di antara mereka ada Pastor van Velsen SJ yang di kemudian hari diangkat menjadi Praefektur Apostolik Batavia. (Ist/Bode)

Pastor Anton Bröcker MSC melanjutkan laporannya berikut ini:

“Sesudah perkenalan dengan kedua imam Jesuit itu, kami siap – siap untuk mempersembahkan misa yang pertama kali dan pada hari pertama kami tiba di Manado. Dan bisa dimaklumi bahwa ada perasaan syukur yang luar biasa di dalam hati kami kepada Allah yang melindungi perjalanan kami sehingga kami sudah tiba dengan segala baik di tanah Sulawesi ini. Kami mohon kepada Allah untuk membantu kami melanjutkan karya–karya besar yang sudah ditanamkan oleh para pastor Jesuit itu” [2].

P. Anton Bröcker MSC kemudia melanjutkan kisah berikutnya.

“Setelah Perayaan Ekaristi selesai, dilanjutkan dengan makan pagi dan betapa banyak cerita kami bagikan satu sama lain. Para pastor Jesuit sudah begitu lama menunggu kedatangan kami dan tidak tahu sudah sampai di mana, namun akhirnya kami bertiga sudah tiba di Manado dengan selamat dan sehat.”

“Kemudian dibicarakan pelbagai macam hal yang akan dilakukan dan segera diputuskan bahwa saya dan Pastor Klemann pada hari itu juga langsung menuju ke Tomohon untuk belajar bahasa Tombulu di bawah bimbingan Pastor Jansen SJ. Sedangkan Mgr. G. Vesters dan P. Anton van Velsen SJ masih tinggal di Manado.” [3]

Demikianlah kisah sejarah hari Pertama tiga MSC di Manado pagi itu dan kemudian merayakan Ekaristi, mengucap syukur kepada Allah Bapa Penyelenggara yang Maha Pengasih karena telah melindungi mereka dalam perjalanan laut selama hampir tiga bulan dan sudah bisa tiba dengan selamat dan sehat di kota Manado, Pulau Sulawesi, yang menjadi tujuan mereka.

Dapat dimaklumi bahwa Perayaan Ekaristi perdana tersebut dirayakan dengan penuh haru, rasa syukur yang mendalam bahkan dengan berlinangan air mata bahagia mengingat permulaan baru yang penuh harapan dari tanah misi yang luas ini.

Mereka sudah bisa membayangkan besarnya Indonesia dalam perjalanan dari Batavia ke Manado dan tentu saja dari Makassar sampai Manado yang menjadi wilayah pelayanan MSC, yakni seluruh Pulau Sulawesi bahkan pulau–pulau kecil yang berdekatan seperti  halnya: Kepulauan Sangihe–Talaud di utara, Kepulauan Banggai di tengah; Kepulaun Buton dan Muna di Sulawesi Tenggara. (Berlanjut)

PS: Catatan kaki

  • [1] Jan van Paassen, Sejarah Karya MSC di Manado, hlm. 89-90.
  • [2]  Idem.
  • [3] Bdk. Jan van Paassen, Karya MSC di Keuskupan Manado, hlm 91.
http://www.sesawi.net/peringatan-100-kongregasi-msc-di-sulawesi-1/

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version