BANYAK pertolongan Tuhan datang tak terduga bila kita percaya. Saya akan tulis pengalaman satu persatu secara bertahap.
Ini terjadi di tahun 1989 bulan Juni. Saat itu, tugas saya ada di Cilacap. Sebagai karyawan yang dipindahkan dari Semarang, saya mendapat fasilitas mes sebuah rumah lumayan besar. Namun karena anak-anak sekolah di Semarang dan isteri adalah karyawati di sebuah bank, di rumah itu saya tinggali sendiri.
Bulan Juni, libur anak-anak untuk kenaikan kelas. Menjadi waktu yang baik saya ajak keluarga mengunjungi Cilacap.
Berangkatlah kami sekeluarga dengan mobil sedan Toyota Crown, mobil inventaris kantor yang dipercayakan pada saja. Semua hepi.
Sesampai di Karanganyar Kebumen di tempat lintasan Kereta api sebidang, tiba-tiba mesin mati. Dan pada waktu itu juga palang kereta mulai turun. Lintasan sebidang ini cukup lebar karena rel memotong jalan miring.
Kami semua jadi takut. Untung saya bisa mundur dan gerakkan mobil sedikit. Tetapi masih terkurung palang kereta. Saya pun ndremimil berdoa singkat berkali-kali: “Tuhan tolonglah kami.”
Sementara isteri berusaha mau ajak keluar dari mobil. Tetapi masih terkunci, meskipun jendela terbuka.
Dalam hitungan detik kereta lewat. Wusshh… Dengan hembusan angin yang kuat tetasa mobil tergoncang. Kereta lewatlah sudah. Kami semua jadi selamat.
Setelah melewati rel, saya pinggirkan mobil. Kami berdoa sejenak untuk bersyukur, karena telah diselamatkan.
Saya selalu pasang rosario tergantung di kaca spion mobil. Menyertakan Tuhan dalam setiap kesempatan sungguh terbukti membawa keselamatan. Setidaknya bagi saya pribadi dan keluarga saya melalui penyertaan-Nya di perlintas rel KA di Kebumen, Jateng tersebut. (Berlanjut)
Baca juga: Pertolongan Tuhan tak Terduga: Banting Stir ke Kanan dan Bebas Masuk Sungai (2)
